Warga Sri Lanka Kian Cemas Mati Kelaparan, Krisis Ekonomi Menghantam Semakin Parah, Devisa Berkurang

- 21 Mei 2022, 14:32 WIB
Warga Sri Lanka Kian Cemas Mati Kelaparan, Krisis Ekonomi Menghantam Semakin Parah, Devisa Berkurang
Warga Sri Lanka Kian Cemas Mati Kelaparan, Krisis Ekonomi Menghantam Semakin Parah, Devisa Berkurang /Aljazeera

PORTAL SULUT - Warga Sri Lanka dibayangi ketakutan mati kelaparan di tengah krisis ekonomi yang kian menjadi di negara tersebut.

Kegiatan ekonomi Sri Lanka terus melambat. Devisa berkurang, bahan bakar dan obat-obatan sangat terbatas.

Seperti terlihat di Kolombo, ibu kota Sri Lanka, ribuan orang harus mengantre untuk mendapatkan gas dan bensin.

Baca Juga: WHO Kabarkan Cacar Monyet Mulai Menular di Belahan Dunia: Apa itu dan Bagaimana Gejalanya?

Kota berpenduduk sekitar 900 ribu orang dilaporkan kekurangan bahan bakar, yang disebabkan terbatasnya pasokan karena pemerintah kehabisan devisa.

Kecemasan mulai menghantui penduduk yang mulai sulit mendapatkan bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga.

“Hanya sekitar 200 tabung yang terkirim, padahal yang datang sekitar 500 orang,” kata seorang warga, Mohammad Shazly.

Seorang sopir paruh waktu itu mengakui telah mengantre selama tiga hari dengan harapan bisa membeli bahan bakar gas untuk kebutuhan keluarganya.

Dia tidak sendirian, ratusan orang penduduk lain pun tengah berbaris dengan tabung kosong di sisi mereka.

"Tanpa gas, tanpa minyak tanah, kita tidak bisa berbuat apa-apa," kata Shazly.

Halaman:

Editor: Adisumirta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x