PORTAL SULUT - Facebook yang sekarang berganti nama menjadi Meta dan Apple diduga tertipu peretas di bawah umur.
Dua perusahaan tersebut memberikan data pengguna mereka kepada peretas yang menyamar sebagai penegak hukum.
Modus penegak hukum gadungan yang tak bukan peretas itu meminta data darurat yang kemungkinan untuk disalahgunakan.
Baca Juga: Terbukti, Monyet Lebih Sering Memakan Buah yang Mengandung Alkohol
Meta dan Apple pun memberikan data, seperti alamat pelanggan, nomor telepon, dan alamat IP, pada pertengahan 2021.
Satu hal yang bikin dua perusahaan teknologi raksasa itu kecele karena permintaan data darurat tak memerlukan perintah pengadilan.
Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Apple dan Meta menjelaskan, permintaan data biasanya harus melampirkan surat dari pengadilan.
Surat tersebut berisi perintah penggeledahan atau panggilan yang diteken oleh hakim.
Namun berbeda dengan permintaan data darurat. Dalam kasus ini, petugas bisa bekerja tanpa perintah pengadilan.