Cerita Unik Perang Dunia II: Nyamuk Malaria Gagal Patahkan Serangan Sekutu

6 Juli 2022, 07:41 WIB
Ilustrasi Nyamuk Malaria - Tentara Jerman sempat menggunakan nyamuk malaria untuk menahan laju Sekutu pada Perang Dunia II. /Foto: 41330/ Pixabay /

PORTAL SULUT - Hewan kerap dijadikan ‘pasukan tambahan’ oleh manusia untuk membantu mengalahkan lawannya dalam peperangan.

Nyamuk menjadi satu di antaranya. Kok, bisa ya? Jerman pernah memanfaatkan nyamuk malaria pada penghujung Perang Dunia II untuk menghadapi Sekutu.

Mengutip Live Science pasukan militer Jerman yang menguasai Italia memerintahkan membanjiri Rawa Pontine.

Baca Juga: Dari Tikus Hingga Babi, Sembilan Pulau Ini Dikuasai Binatang, Salah Satunya di Indonesia

Ini merupakan upaya Jerman untuk menciptakan rawa yang berada di selatan Roma agar dipenuhi nyamuk malaria.

Tujuannya agar pegerakan pasukan sekutu melambat.

Sebelumnya, Italia telah mengeringkan rawa-rawa dalam proyek pembangunan besar pada 1920-an dan 1930-an.

Pada 1943, pasukan Jerman mengambil alih negara itu.

Mereka memerintahkan pompa-pompa yang menjaga agar rawa-rawa tetap terkendali untuk tidak difungsikan.

Rawa-rawa pun dengan segera terisi dengan air payau. Prediksi ilmuwan pro-Nazi, keadaan tersebut dapat mendorong berkembang biaknya nyamuk Anopheles labranchiae.

Beberapa bulan kemudian, pihak sekutu dan Jerman bertempur dalam “Pertempuran Rawa” di Pontine, saat air dan lumpur semakin dalam.

Tak hanya itu, wabah malaria pun memburuk. Namun bukan hanya sekutu yang mengalami kerugian, pasukan militer Jerman juga demikian.

Baca Juga: Bom Paling Kontroversial Saat Perang Dunia II Hasil Rancangan Ahli Bedah Gigi, Isinya Kelelawar!

Akhirnya, nyamuk dan malaria tidak cukup untuk menghentikan sekutu.

Setelah perang, Rawa Pontine dikeringkan, dan wilayah tersebut telah bebas dari malaria sejak tahun 1950-an.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Live Science

Tags

Terkini

Terpopuler