Network
PORTAL SULUT - Pijat bayi merupakan salah satu stimulasi untuk mendukung tumbuh kembang anak agar dapat tercapai dengan optimal.
Pijat pada bayi dapat memberikan sejumlah manfaat seperti membuat anak tidur lebih lelap, meningkatkan nafsu makan, dan membantu relaksasi.
Di samping itu pijat pada bayi melibatkan aspek dasar perkembangan pada anak dengan usia di bawah 2 tahun seperti sentuh dan gerak, serta memijat bayi juga dapat memperkuat ikatan antara parents dan si kecil.
Baca Juga: Dinilai Pelit ke Orang Lain, 3 Shio Ini Diramal Pakar Feng Shui akan Selalu Hidup Susah dan Melarat
Namun saat memijat bayi tidak boleh dilakukan secara sembarangan dan parents perlu memperhatikan waktu serta kondisi yang tepat.
Nah agar parents tidak salah waktu atau kondisi, pada artikel kali ini akan dibahas beberapa kondisi bayi yang tidak boleh dipijat.
Lantas kondisi seperti apa sajakah yang dimaksud?
Simak artikel ini hingga akhir agar mendapat jawaban lengkap.
Dilansir Portal Sulut dari channel YouTube Dunia Parenting, berikut pembahasan selengkapnya.
1. Saat bayi demam
Baca Juga: Anjuran Makanan untuk Penderita Kolesterol Tinggi, Apa Saja?
Dilansir dari Baby Center, banyak ahli yang menyatakan tidak setuju jika bayi demam dipijat.
Mayoritas dokter menentang pijat bayi saat demam, mengacu pada pedoman di Inggris dan Amerika Serikat.
Saat demam, tubuh berusaha keras untuk melawan infeksi agar bisa pulih, maka dari itu tubuh sebaiknya diistirahatkan.
Memijat bayi saat demam justru diyakini bisa menyebarkan virus ke seluruh tubuh bayi dengan cepat.
Namun peneliti lainnya menyampaikan pandangan yang berbeda, peneliti tersebut percaya tidak mengapa bayi dipijat asal hanya sebatas demam ringan, dalam kondisi itu pijatan di tubuh bayi diharapkan mampu memberikan kelegaan.
Seperti orang dewasa, ketika demam bayi juga merasakan nyeri pada tubuh akibat infeksi, bakteri, atau virus.
Baca Juga: Alam Semesta Menakdirkan 3 Weton Ini Punya Kekuatan Istimewa Khusus kata Primbon Jawa
Mereka beranggapan jika pijatan bisa membantu meredakan ketidaknyamanan pada bayi, sehingga parents dapat melihat kondisi bayi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memijatnya atau melanjutkan pijatan.
Jika bayi kurang nyaman saat dipijat atau menangis saat pijatan berlangsung ketika ia demam maka parents cukup mengusap lembut telapak tangan dan kakinya saja untuk membantu meredakan ketidaknyamanan pada tubuhnya akibat demam dan nyeri dan bukan terus memijatnya.
2. Saat tidur nyenyak
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, sebaiknya parents mengetahui kondisi yang tep saat memijat bayi yakni saat bayi sadar, wajahnya cerah ceria, dan mau dipijat, sehingga jangan pijat bayi saat ia dalam kondisi tidur nyenyak.
Hal ini dikarenakan pada saat bayi tertidur hormon pertumbuhan dan perkembangannya sedang bekerja.
3. Setelah makan atau menyusu
Baca Juga: Ini Hal-Hal yang Harus Dihindari dan Diperhatikan Parents Saat Ingin Memijat Bayi
Memijat bayi setelah bayi makan atau minum susu beresiko menyebabkan bayi muntah.
Sehingga tunggulah beberapa saat atau beri jeda beberapa saat jika ingin memijat bayi setelah ia selesai makan, tunggu selama setidaknya 30 menit setelah bayi makan sebelum memulai pijat bayi.
4. Sesaat setelah imunisasi
Anjuran umum ialah jangan pijat bayi setidaknya 24 sampai 48 jam setelah diimunisasi.
Hal ini dikarenakan tubuh bayi masih dalam keadaan nyeri setelah disuntik dan tubuhnya pun beresiko mengalami sejumlah ketidaknyamanan.
Dengan menambah pijatan pada tubuhnya, dikhawatirkan akan menambah beban atau rasa ketidaknyamanan.
Baca Juga: Rezeki Tak Terduga! 5 Zodiak Bakal Dapat Guyuran Cuan Besar di Akhir Bulan November 2023
Sehingga setelah anak imunisasi, biarkan ia beristirahat dan buatlah ia tetap merasa nyaman.
Nah itu dia parents beberapa kondisi bayi yang tidak boleh dipijat.
Semoga bermanfaat.***
