Mitos Atau Fakta: Telapak Tangan Berkeringat Gejala Penyakit Jantung?

- 19 Oktober 2023, 12:52 WIB
Telapak tangan berkeringat gejala penyakit jantung, mitos atau fakta?
Telapak tangan berkeringat gejala penyakit jantung, mitos atau fakta? /Pexabay/

PORTAL SULUT – Ketika kita berbicara tentang telapak tangan berkeringat, banyak orang akan langsung berpikir tentang penyakit jantung.

Namun telapak tangan berkeringat merupakan gejala penyakit jantung mitos atau fakta?

Dikutip dari Samitivej Hospitals, kenyataannya, telapak tangan berkeringat secara tidak normal (yang tidak berhubungan dengan paparan panas, stres, atau olahraga), bisa jadi merupakan gejala hiperhidrosis.

Baca Juga: Tetap Rendah Hati Meski 9 Shio Ini Jadi Bos Besar, Kata Astrologi Cina

Hiperhidrosis merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh sistem saraf limfatik dan otonom yang bertanggung jawab untuk mengendalikan keringat.

Meskipun demikian, hiperhidrosis cenderung hanya memengaruhi beberapa area tubuh saja, seperti telapak tangan, telapak kaki, dan area ketiak tempat terjadinya keringat.

Penyebab hiperhidrosis dapat dikategorikan menjadi dua kelompok utama berikut.

Penyebab yang berhubungan dengan gangguan fisik:

Orang yang menderita hiperhidrosis jenis ini cenderung menderita efek samping akibat kondisi kesehatan lain, seperti penderita tirotoksikosis, yang menyebabkan peningkatan metabolisme; mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas; wanita yang sedang mengalami menopause; dan mereka yang memakai beberapa bentuk pengobatan.

Baca Juga: Jangan Terlewatkan, Manfaatkan Masa Sanggah Sebaik Mungkin, Bisa Jadi Lulus Admikistrasi PPPK dan CPNS?

Penyebab idiopatik:

Mereka yang menderita hiperhidrosis idiopatik biasanya hanya menderita kondisi ini. Artinya, mereka mengeluarkan banyak keringat dari area tubuh tertentu, dengan tempat paling umum adalah telapak tangan, telapak kaki, dan ketiak. Keringat tersebut terjadi karena peningkatan fungsi sistem limfatik bersamaan dengan fungsi sistem saraf otonom yang tidak teratur, yang bertanggung jawab untuk mengendalikan keringat di area tubuh tersebut.

Jenis kondisi ini cenderung menyerang orang-orang yang lebih muda dan, meskipun biasanya tidak ada alasan yang jelas atas kelainan ini, penyakit ini diketahui berhubungan dengan genetika, yang berarti bahwa kerabat langsung atau orang tua juga mungkin menderita hiperhidrosis.

Secara umum tidak ada bahaya yang mengancam kehidupan penderita hiperhidrosis, meskipun ada beberapa situasi di mana kondisi kesehatan yang mendasari orang tersebut, misalnya tirotoksikosis, dapat menyebabkan masalah akibat peningkatan metabolisme.

Baca Juga: Jangan Salah Bagi Yang CPNS dan PPPK Tidak Lulus Adminitrasi, Masa Sanggah Bukan Untuk Lakukan Ini!

Terkait penyakit jantung, kondisi tersebut bukanlah penyebab telapak tangan berkeringat meski banyak yang percaya.

Meski hiperhidrosis tidak membahayakan nyawa penderitanya, namun keringat berlebih yang ditimbulkannya dapat menimbulkan masalah terkait kepercayaan diri.

Hal ini dapat membuat mereka merasa tidak nyaman dalam berbagai situasi sosial dan mengalami penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

Oleh karena itu, jika Anda merasa menderita kelainan ini, konsultasikan dengan spesialis untuk menjalani diagnosis dan pengobatan yang ditargetkan setelahnya.

Baca Juga: TAK DISANGKA! 5 Weton Punya Keistimewaan Langkah, Apapun Yang Dikerjakannya akan Berhasil Kata Primbon Jawa

Dokter akan menganalisis dengan cermat jenis keringat yang dihasilkan bersamaan dengan penilaian seluruh tubuh untuk memastikan pengobatan yang mereka berikan efektif dan memungkinkan pasien untuk kembali menjalani kehidupan sehari-hari dengan percaya diri.

Perawatan untuk telapak tangan berkeringat dapat berupa antiperspiran yang mendorong fungsi kelenjar keringat, suntikan zat pengisi, atau terapi stimulasi listrik iontoforesis. Ada juga perawatan yang memberikan bantuan jangka panjang dengan hasil langsung, seperti operasi torakoskopi.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah