Stop Begadang! Inilah 4 Dampaknya Bagi Kesehatan

- 25 Februari 2023, 17:37 WIB
Ilustrasi Stop Begadang! Inilah 4 Dampaknya Bagi Kesehatan
Ilustrasi Stop Begadang! Inilah 4 Dampaknya Bagi Kesehatan /Pixabay/mohamed Hassan

PORTAL SULUT - Orang yang kurang tidur adalah bagian dari masyarakat yang terbiasa begadang untuk belajar, bekerja atau bahkan hanya sekedar bersenang-senang atau menghibur diri sendiri.

Seperti main game atau nonton film sampai malam, tanpa disadari kebiasaan begadang bisa menimbulkan konsekuensi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kesehatan fisik dan mental akan terpengaruh oleh kurangnya waktu tidur dan menimbulkan beberapa bahaya.

Lantas apa sajakah dampak dari sering begadang?simak penjelasannya sampai akhir agar mendapatkan jawaban yang jelas.

Baca Juga: Ternyata Salah Satu Manfaat Kunyit, Bisa Dijadikan Obat Untuk Cacingan!

Dikutip Portal Sulut dari Channel YouTube Halo Sehat, berikut dampak negatif yang terjadi jika sering begadang.

  1. Gangguan Saraf Pusat

Susunan saraf pusat adalah jalur utama bagi informasi yang dibutuhkan oleh seluruh tubuh, tidur yang cukup dibutuhkan agar jalur ini bisa berfungsi dengan benar tetapi insomnia kronis atau kebiasaan begadang bisa mengganggu cara tubuh mengirim dan memproses informasi.

Kurang tidur juga bisa menyebabkan kesulitan berkonsentrasi atau mempelajari hal baru, sinyal yang dikirim oleh tubuh juga bisa jadi terhambat sehingga mengurangi kemampuan koordinasi dan meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan.

Begadang juga bisa mempengaruhi kemampuan mental dan kondisi emosi stres negatif, kurang tidur bisa membuat orang menjadi tidak sabaran atau rentang terkena must UI.

Tetap bisa mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan kreativitas.

  1. Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem imun proses zat-zat yang bertugas melindungi tubuh dan melawan infeksi yaitu antibiotik dan sitokin, sistem imun memanfaatkan gadget ini untuk melawan gangguan dari bakteri dan virus.

Kebiasaan begadang dan kurangnya tidur akan mencegah sistem imun dari membangun benteng pertahanannya, jika tubuh tidak mendapat cukup waktu tidur maka ia tidak bisa melawan gangguan benda asing dan memperlambat  pemulihan jika sedang sakit.

Baca Juga: Tanda-tandanya Jarang Disadari, Cegah Kanker Usus Besar dengan Gaya Hidup

Kekurangan tidur dalam waktu lama bisa meningkatkan resiko terjadi kondisi kronis seperti diabetes, mellitus dan penyakit jantung dan pakai sehingga gangguan sistem pernapasan.

Hubungan antara tidur dan sistem pernapasan bekerja dua arah, gangguan pernapasan di malam hari ini sebut abstraktif kulitnya bisa mengganggu tidur dan menurunkan kualitas tidur.

Ketika berkali-kali terbangun sepanjang malam atau tidur pun akan berkurang rakyatnya akan membuat tubuh rentan terkena infeksi pernapasan seperti salesma dan grup kekurangan itu juga bisa memperberat penyakit pernapasan seperti gangguan paru-paru kronis.

  1. Gangguan Sistem Pencernaan

Dibarengi makan berlebihan dan kurang olahraga, maka begadang adalah faktor resiko lain penyebab kelebihan berat badan dan obesitas.

Tidur mempengaruhi kadar dua hormon leptin dan ghrelin yang mengendalikan rasa lapar dan kenyang, begadang juga tersebut terlalu lelah untuk berolahraga.

Kurangnya aktivitas fisik bisa membuat tubuh bertambah berat karena kalori yang dibakar tidak cukup banyak untuk membangun massa otot, kekurangan tidur juga menyebabkan tubuh melepaskan lebih sedikit insulin setelah makan yang bertugas mengurangi kadar gula darah.

Kondisi ini kemudian menurunkan kleren atas Glukosa yang berhubungan dengan resistensi insulin dan mengarah pada diabetes mellitus dan obesitas dan terkena gangguan sistem kardiovaskuler tidur, mempengaruhi kondisi kesehatan jantung dan pembuluh darah termasuk yang berhubungan dengan gula darah tekanan darah dan kadar informasi.

Itu juga berperan penting dalam proses perbaikan dan pemulihan pembuluh darah dan jantung yang mengalami kerusakan, orang yang tidak cukup tidur memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskuler termasuk serangan jantung dan stroke.

Baca Juga: Lakukan 7 Perubahan Gaya Hidup Ini, Dijamin Kolesterol Aman Terkendali

  1. Gangguan Indogrind

Produksi hormon dalam tubuh tergantung dari kualitas tidur yang didapatnya, untuk menghasilkan testosteron dibutuhkan setidaknya tiga jam tidur tanpa gangguan yang kira-kira mencakup episode rapid eye movement pertama terbangun terus-menerus tanya malam atau begadang bisa mempengaruhi produksi hormon.

Cobalah mengurangi kebiasaan begadang dan memperbaiki kualitas tidur dengan cara berikut jangan menggunakan handphone atau komputer mendekati waktu tidur, termasuk main game dan menonton film.

Cahaya yang dihasilkan oleh gadget bisa menggangguk sinyal yang dikirim ke otak untuk memberitahu bahwa tubuh membutuhkan istirahat.

Channel copy terlalu larut atau sore hari bagi pekerja yang harus lembur atau menyelesaikan pekerjaannya hingga larut malam mulai melakukan manajemen waktu orang ke tidur yang cukup tetap bisa dicegah.

Setiap hari lakukan rutinitas menjelang tidur agar tubuh lebih rileks dan siap untuk beristirahat seperti mandi air hangat minum, teh chamomile dan menyalakan aromaterapi di kamar.

Demikianlah informasi seputar bahaya begadang, semoga bermanfaat.***

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah