PORTAL SULUT - 8 tanda wanita memiliki hormon rendah dan susah hamil menurut dr. Ema Surya Pertiwi.
Hormon yang rendah bagi wanita bisa mengakibatkan susah mengalami kehamilan meskipun masih berusia muda.
Sebab, hormon pada wanita sangatlah berpengaruh pada proses kehamilan atau program hamil yang akan diikuti oleh setiap wanita.
Menurut dr. Ema Surya Pertiwi hormon rendah harus diatasi sedini mungkin, jika tidak maka akan berdampak dikemudian hari.
Baca Juga: Performa Buruk, Arema FC Akhiri Kerja Sama dengan Javier Roca
Lantas apa saja tanda wanita yang memiliki hormon rendah?
Berikut ulasannya, sebagaimana dilansir PortalSulut.Pikiran-Rakyat.com September 2022 dari kanal YouTube Emasuperr
Berikut ada 8 tanda hormon rendah yang perlu diwaspadai wanita menurut dr. Ema Surya Pertiwi.
dr. Ema Surya Pertiwi mengatakan, hormon rendah atau hormon progesteron yang rendah pada wanita patut diwaspadai.
Sebab, untuk memperoleh kehamilan, wanita memerlukan keseimbangan hormon estrogen maupun progesteron.
"Dimana progesteron sendiri diproduksi saat wanita mengalami evulasi atau masa subur," katanya.
Ia mengatakan, hal itu untuk menjaga lapisan rahim dan meningkatkan asupan oksigen ke area dinding rahim.
Baca Juga: Inilah Daun Herbal yang Ampuh Membuat Diabetes dan Gula Darah Normal Kata dr. Ema Surya Pertiwi
Sehingga bisa menjadi tempat yang tepat bagi impantasi atau bekal janin wanita.
dr. Ema Surya Pertiwi menjelaskan jika wanita mengalami masalah penurunan produksi hormon progresteron.
Maka ini bisa menyebabkan masalah kesuburan juga pada wanita.
1. Menstruasi tidak teratur
Ia menjelaskan, progesteron akan dihasilkan ketika wanita mengalami ovulasi atau saat masa subur.
Jika wanita sering terlambat menstruasi selama 35 hari atau bahkan tidak menstruasi selama 3 bulan.
"Maka ini bisa menyebabkan penurunan produksi hormon progesteron pada wanita," ujar dr. Ema Surya Pertiwi
2. Flek sebelum menstruasi
Menurutnya, progesteron sendiri berfungsi untuk menebalkan dinding rahim saat kita mengalami ovulasi ini.
Bercak darah sebelum menstruasi itu bisa jadi pertanda rendahnya hormon progesteronvpada wanita.
Baca Juga: dr. Ema Surya Pertiwi Sebut 9 Masalah Kesehatan Saat Kaki Sering Kram dan Kesemutan
Sehingga tidak mampu untuk menebalkan dinding rahim dengan optimal.
3. Anovulasi
"Saat wanita menstruasi bukan berarti mengalami ovulasi banyak sekali," kata dr. Ema Surya Pertiwi
Lebih lanjut, wanita menstruasi itu tidak menjatuhkan sel telur, jadi hanya meluruhkan dinding-dinding rahim saja.
Jika ternyata wanita mengalami ovulasi saat menstruasi, maka bisa disebabkan penurunan hormon progesteron disana.
"Oleh karena itu saat wanita mencoba untuk hamil, harus mengecek tanda ovulasi atau tanda kesuburan pada wanita," ucap dr. Ema Surya Pertiwi.
4. Ganguan emosi
Ia menyampaiakan, kekurangan hormon progesteron sering dikaitkan dengan PMS atau premenstruasi sindrom
Ketika wanita mengalami bad mood sepanjang hari, itu bisa disebabkan karena hormon progesteron yang rendah.
Namun, kata dr. Ema Surya Pertiwi, jika wanita mengalami perubahan mood sepanjang hari tidak hanya saat PMS.
Itu bisa menjadi pertanda kalian mengalami penurunan progesteron.
Baca Juga: Jangan Dipandang Sebelah Mata, Begini Manfaat Konsumsi Daun Gedi
5. PMS setiap hari
Menurut dr. Ema Surya Pertiwi,gejala fisik yang seharusnya datang saat PMS saja ketika hormon progesteron menurun.
Jika hal tersebut terjadi sepanjang hari, bahkan tidak hanya saat menstruasi.
"Maka bisa menjadi pertanda menurunnya hormon progesteron pada wanita," ujar dr. Ema Surya Pertiwi.
6. Sulit tidur nyenyak
Selanjutnya, kata dia, jika ketika wanita mengalami fase luteal dan peningkatan hormon progesteron, biasanya akan mudah mengantuk dan lelah.
Jadi mempersiapkan tubuh untuk mengalami implantasi atau mempersiapkan kehamilan.
Namun jika kalian mengalami sulit tidur sepanjang hari walaupun saat PMS,.
"Maka itu bisa jadi pertanda adanya penurunan hormon progesteron pada wanita," terang dr. Ema Surya Pertiwi.
7. Defect fase luteal
Menurut dr. Ema Surya Pertiwi, fase ini adalah fase kedua saat setelah terjadi ovulasi.
Dimana ini adalah proses pelepasan sel telur sampai menempel pada area dinding rahim.
Jika sel telur tidak berhasil dibuahi maka akan terjadi proses menstruasi.
Ia menambahkan, jika fase luteal terjadi lebih pendek, ini bisa menjadi pertanda rendahnya hormon progesteron pada wanita.
8. Jerawat saat menstruasi
Kemudian, Ia mengatakan, sebenarnya jerawat saat menstruasi wajar terjadi pada wanita usia remaja.
Nanmun ketika hal tersebut terjadi pada wanita dewasa di atas usia 30 tahun.
"Ini bisa menjadi pertanda rendahnya hormon progesteron sehingga wanita tersebut rentan terkena jerawat," ungkap dr. Ema Surya Pertiwi.***