Uji coba meminta lebih dari 200 peserta untuk mengurangi asupan kalori harian mereka sebesar 14 persen.
Sementara itu, sisa peserta penelitian diminta untuk tetap makan seperti biasa.
Para peneliti melanjutkan untuk menganalisis efek jangka panjang pada kesehatan peserta selama dua tahun ke depan.
Beberapa dekade penelitian laboratorium telah menunjukkan pembatasan kalori bermanfaat dalam meningkatkan rentang hidup hewan tertentu.
Vishwa Deep Dixit, Profesor Patologi, Imunobiologi, dan Pengobatan Komparatif, dan penulis senior studi tersebut ingin melihat apakah hal yang sama berlaku untuk manusia.
Bersama timnya, ia memulai dengan menganalisis bagaimana timus akan terpengaruh oleh pembatasan kalori.
Timus adalah kelenjar yang terletak tepat di atas jantung yang menghasilkan sel T, yang penting untuk sistem kekebalan tubuh.
Timus menua pada tingkat yang lebih cepat daripada organ lain.
Baca Juga: Obat Batuk Herbal Bisa Buat Sendiri di Rumah Kata Dokter Inggrid, Begini Resepnya
“Seiring bertambahnya usia, kita mulai merasakan ketiadaan sel T baru karena sel T yang tersisa tidak hebat dalam melawan patogen baru,” kata Profesor Dixit.