PORTAL SULUT - Satu studi menunjukkan hubngan antara obat disfungsi ereksi atau obat kuat dengan risiko kebutaan, termasuk merek-merek terkenal.
Para peneliti menganalisis catatan klaim asuransi kesehatan dari 213.000 pria di AS yang secara teratur menggunakan obat disfungsi ereksi atau obat kuat.
Mereka mencari pengguna obat kuat yang mengalami satu atau tiga gangguan masalah mata, seperti ablasi retina serius.
Baca Juga: Anda Kerap Alami Sakit Perut di Sisi Kiri? Waspadai Kemungkinan 5 Gangguan Kesehatan Ini
Mengutip IFL Science, ablasi retina serius adalah kondisi di mana cairan menumpuk di belakang retina.
Kemudian oklusi vaskular retina, yang berarti bekuan darah di retina. Terakhir neuropati optik iskemik, di mana aliran darah ke retina dibatasi.
Namun para penelitia memastikan, mereka yang terlibat dalam penelitian itu tidak mengalami kondisi tersebut sebelum mereka mulai menggunakan obat kua.
Tim yang menerbitkan hasil penelitian di jurnal JAMA Ophthalmology menemukan peningkatan yang nyata dalam kejadian ketiga kondisi tersebut.
Pengguna PDE5I atau obat kuat hampir 1,5 kali lebih mungkin terkena oklusi pembuluh darah retina dibandingkan non-pengguna obat kuat.
Mereka juga lebih dari 2,5 kali lebih mungkin untuk menderita ablasi retina yang serius dan lebih dari dua kali lebih mungkin terkena neuropati optik iskemik.
Risiko relatif tersebut mungkin terlihat menakutkan, tapi para peneliti mencatat bahwa risiko absolut bagi pengguna obat kuat masih minimal.
"Ini adalah kondisi langka, dan risiko mengembangkannya tetap sangat rendah untuk setiap pengguna individu," kata Dr Mahyar Etminan.
Etminan adalah seorang profesor di departemen oftalmologi dan ilmu visual di fakultas kedokteran UBC dan penulis utama studi tersebut.
“Namun, banyaknya resep yang dibagikan setiap bulan di AS – sekitar 20 juta – berarti sejumlah besar orang dapat terkena dampaknya,” tambahnya.
Baca Juga: Sering Melakukan Workout? Coba Latihan Rowing yang Baik untuk Rutinitas Kesehatan Kamu
Etminan mengatakan, banyakk pengguna obat kuat mengalami perubahan penglihatan dan mencari pennganan medis.
“Obat-obatan ini mengatasi disfungsi ereksi dengan meningkatkan aliran darah, tetapi obat ini juga dapat menghambat aliran darah di bagian tubuh lainnya,” kata Etminan.***