Ancaman Bagi Indonesia Akibat Resesi Global di Tahun 2023 Nanti

- 8 Oktober 2022, 21:13 WIB
Ilustrasi Ancaman Bagi Indonesia Akibat Resesi Global di Tahun 2023 Nanti
Ilustrasi Ancaman Bagi Indonesia Akibat Resesi Global di Tahun 2023 Nanti /UNSPLASH/ussazama

PORTAL SULUT - Bank Dunia kini memprediksi banyak negara yang akan masuk ke jurang resesi global di tahun mendatang.

Sehingga Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo juga menegaskan bahwa perekonomian tahun depan akan lebih kelam.

Lalu bagaimana nanti dengan perekonomian di Indonesia? Dan apakah bisa bertahan dari ancaman resesi global tersebut?

Baca Juga: KPK Periksa Pramugari Pesawat Jet Pribadi Yang Dipakai Lukas Enembe

Saat ini Bank Central disejumlah negara sudah menaikan suku bunga secara agresif dan sejumlah proyeksi yang mengerikan akan segera terjadi.

Dikarenakan perekonomian global akan segera jatuh ke dalam jurang resesi, sehingga suku bunga acuan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi banyak negara.

Akibatnya, Bank Dunia memperkirakan di tahun 2023 akan banyak negara yang masuk ke resesi global, salah satunya Indonesia.

Dilansir dari laman TikTok Idx Channel, Inggris sudah naik 200 basis poin selama tahun 2022 berdasarkan acuan suku bunga yang naik.

Tidak hanya di Inggris, di Bank Central Amerika Serikat juga ikut naik 300 basis poin sejak awal tahun 2022.

Semua itu merespon masih tingginya angka inflasi di negara tersebut dan Bank Dunia memperkirakan.

Bahwa perekonomian dunia akan melambat menjadi 0,5 persen pada tahun 2023 mendatang.

Perusahaan-perusahaan dalam negeri dengan utang dalam Dollar akan terdampak peningkatan beban, karena utangnya akan menjadi mahal.

Baca Juga: Lowongan Pekerjaan TERBARU Oktober 2022 di Sumatera, Kalimantan dan Semarang, Gaji Rp6,5 Juta, Minimal SMA

Trend perlambatan ekonomi dikhawatirkan akan berlangsung lama di negara-negara yang terkena dampak tersebut.

Diharapkan seluruh negara fokus untuk meningkatkan produksi sehingga pasokan dapat melimpah dan inflasi dapat ditekan.

Ancaman tersebut dikaitkan dengan Geopolitik antara beberapa negara di dunia yang sedang mengalami perang dan belum berakhir.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah