Pas hari Jumat Gibran mendengar suara azan. Suara tersebut berasal dari balik bukit. Ada jin Islam di sana yang mengajak shalat.
Gibran mengetahui kalo sosok itu adalah jin Islam karena ia punya perasaan baik kepada sosok putih bercahaya itu. Karena jin itu mengajak shalat, Gibran pun percaya.
Jin tersebut mengajak Gibran menapaki bukit. Tapi ada sosok bapak-bapak di Gunung Guntur itu yang melarangnya untuk shalat. Sosok bapak-bapak itu menakut-nakuti Gibran. Tapi tidak digubris.
Ketika Gibran memanjat bukit tersebut, bocah 14 tahun tersebut lantas didorong sampai jatuh. Gibran jatuh ke sungai sampai pingsan sebentar.
Gibran ditemukan pada jam 5 sore di Cikoneng dekat sungai. Setelah makan sebentar, Gibran langsung pulang.
Menariknya, di dekat sungai tersebut tim SAR sebenarnya sedang mencari-cari Gibran sembari berteriak.
“Katanya ada yang bolak-balik ke sungai itu. Tapi, ya, gak lihat. Gak dengar,” ungkap Gibran.
Saat itu Gibran sudah pasrah. Kalau ditemukan syukur, kalau tidak juga tidak apa-apa. Ia mengaku sudah berfirasat kalau penduduk di sekitar sungai tersebut adalah makhluk gaib.
Gibran sudah tahu sejak awal kalau kampung yang ia lihat adalah kampung jin. Ia disembunyikan di goa yang tampak kecil, tapi ketika tersesat tampak besar dan luas di mata Gibran.