Bongkar Kuburan Ulama Asal Indonesia, Pemerintah Arab Saudi Terkejut, Ternyata Ini yang Terjadi

10 Januari 2022, 08:54 WIB
Ilustrasi.Bongkar Kuburan Ulama Asal Indionesia, Pemerintah Arab Saudi Terkejut, Ternyata Ini yang Terjadi /Pexels/brett sayles


PORTAL SULUT--Pemerintah Arab Saudi mempunyai kebijakan bahwa jenazah yang telah dikubur selama beberapa tahun.

Dimana Pemerintah Arab Suadi harus menggali kuburan yang tersisa tulang-belulang jenazah kemudian diambil dan disatukan dengan tulang-belulang mayat lainnya.

Selanjutnya Pemerintah Arab Suadi melalui petugas akan melakukan tulang itu dikuburkan di tempat lain demi efensiensi pemakaman

Lubang kubur yang telah dibongkar akan dibiarkan tetap terbuka hingga datang jenazah berikutnya. Hal itu akan terjadk terus silih berganti.

Baca Juga: MENGERIKAN! 5 Mitos Tentang Kuburan, Nomor 5 Akibatnya Bisa Sangat Fatal!

Kebijakan ini dijalankan tanpa pandang bulu, siapapun dia baik pejabat atau orang biasa, saudagar kaya, atau orang miskin sama terkena kebijakan tersebut.

Inilah yang juga menimpa makam Syekh Nawawi Al-bantani, salah satu ulama yang mengharumkan nama Indonesia di tanah suci tempat kelahiran Baginda Nabi Muhammad.

Setelah kuburannya genap berusia sesuai aturan, maka seorang petugas dari pemerintah kota Mekah akan melakukan penggalian terhadap kuburan Syekh Nawawi Al-Batani.

Akan tetapi apa yang terjadi? adalah hal yang tak lazim para petugas kuburan itu tak menemukan tulang-belulang seperti biasanya.

Para petugas hanya menemukan adalah satu jasad yang masih utuh tidak kurang satu apapun.

Jenazahnya tidak ada tanda-tanda pembusukan seperti umumnya.

Jenazah yang telah lama dikuburkan bahkan kain putih kafan penutup jenazah tampak tidak sobek dan tidak lapuk sedikitpun.

Akan peristiwa itu, sontak kejadian ini mengejutkan para petugas yang sedang membongkar makam.

Petugas itu bahkan lari berhamburan mendatangi atasannya dan melaporkan apa yang telah dilihatnya.

Setelah diteliti sangat terkesan kemudian menyadari bahwa makam yang digali itu bukan Makam orang sembarangan.

Baca Juga: 6 Jenis Mimpi Kuburan Serta Arti dan Cara Menyikapinya Menurut Primbon Jawa. Nomor 4 Tentang Tidur di Kuburan!

Langkah bijak lalu diambil pemerintah Arab Saudi melarang merusak makam Syekh Nawawi Al-Bantani.

Jasad beliau lalu dikuburkan kembali seperti sediakala, hingga sekarang makam beliau tetap berada di Mekkah tanpa sedikit mengenai jasad Syekh Nawawi Al-Bantani.

Syekh asal Banten ini lahir pada tahun 1813 dan wafat 1898. Nama lengkapnya ialah Abu Abdul Mu'ti Muhammad Nawawi bin Umar bin Arabi Al-jawi Al-bantani.

Beliau dilahirkan di Tanara Serang, Banten pada tahun 1230 Hijriah atau 1813 Masehi.

Ayahnya adalah seorang tokoh agama yang sangat disegani. Beliau masih punya hubungan nasab dengan Maulana Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati Cirebon.

Syekh Nawawi Al-Bantani mendaoat gelar saidu ulama Al Hijaz yang berarti sesepuh ulama Hijaz atau guru dari ulama Hijaz atau akar dari ulama Hijaz.

Menariknya dari gelar diatas adalah beliau tidak hanya mendapat gelar saidu ulama sehingga bermakna bahwa kealiman beliau tidak hanya diakui di Semenanjung Arabia.

Namun juga di tanah airnya sendiri. Selain jenazah Syekh Nawawi Al-Bantani yang masih utuh.

Berikut ini beberapa kisah jenazah lain yang juga masih utuh walau sudah dikubur selama bertahun-tahun.

Jasad Kyai Haji Ahmad Badawi warga Desa Batuporo Barat, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang Madura masih utuh.

Baca Juga: Kemenag Gercep Persiapkan Ibadah Umrah Pasca Arab Saudi Cabut Suspend

Meski Sudah dikubur selama tiga tahun, jasad Kiai di desa tersebut yang masih utuh pun viral di media sosial.

Dalam rekaman video itu terlihat kondisi jasad Sang Kiai seolah baru saja dimakamkan.

Kiay Achmad Baidowi merupakan pengasuh Madrasah dakwah tauhid di Desa Batuporo Barat, Kecamatan Kedu, Kabupaten Sampang.

Semasa masih hidup Kiay Ahmad meninggal karena sakit saat waktu maghrib di bulan maulid pada tahun 2017.

Mepala Desa Batuporo Barat, Kecamatan Kedung, Kabupaten Sampang, Nurul Jadid mengatakan sebelum meninggal almarhum banyak melakukan kegiatan silaturahmi dan penyayang terhadap sesama.

Almarhum dikenal sangat santun dan selalu menjadi contoh yang baik bagi warga setempat.

Tak hanya Kyai Ahmad Baidowi. Hal yang sama juga dialami oleh salah stau ulama yang telah dikubur selama 31 tahun. Jasad seorang kyai Nahdlatul Ulama di Kabupaten Blitar, Jawa Timur masih utuh.

Hal itu diketahui setelah foto dan video saat proses pemindahan makam Kyai tersebut viral dan membuat heboh masyarakat

Dalam video amatir warga memperlihatkan proses pembongkaran makam Kyai Muhammad Anwar Sudibyo.

Kyai tempat pemakaman umum desa di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Jasadnya hendak dipindahkan ke makam keluarga di samping Masjid yang didirikannya pada kamis 14-03-2019 lalu.

Baca Juga: Badai Salju Sudah Kembali Turun di Arab Saudi, Tanda Kiamat Kian Jelas!

Namun saat proses pemindahan terlihat jasad Kyai NU yang pernah menjabat sebagai Rais syuriyah pengurus cabang Nahdlatul Ulama Cabang Blitar periode 1982 samoai 1987 tersebut masih terlihat utuh.

Menurut warga saat diangkat jasadnya masih terbujur kaku, kain kafannya juga masih utuh dan hanya kotor karena tanah.

Ada juga seorang penghafal al-quran di Depok, eelama hidupnya dia dikenal sebagai penghafal Alquran dan guru pengajian

Karena proyek Jalan Tol, tujuh makam di TPU Kumpi Saribah, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok Jawa Barat dibongkar.

Ealah satu dari ke-7 makam itu adalah makam Ma'ani. Betapa terkejutnya warga ketika jasadnya diangkat untuk dipindahkan.

Ternyata masih utuh padahal Ma'ani sudah 42 tahun dikebumikan. Jagat maya mendadak heboh dengan adanya tiga jasad yang masih utuh saat makamnya yang berlokasi di Desa Anda Perang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat dibongkar pada 19-09-2018.

Selain kain kafan yang masih utuh, saat proses penggalian juga tidak mengeluarkan bau busuk. Bahkan justru mengeluarkan aroma wangi layaknya saat prosesi pemakaman jenazah beberapa tahun silam.

Salah satu keluarga ahli kubur Adang Suherman mengatakan, ketiga makam tersebut yakni milik Jalaluddin Sasmita dan Kaemita Nurkamila yang masih satu keluarga.

"Jalaluddin meninggal 30 tahun lalu, sedangkan Sasmita sudah meninggal 14 tahun lalu dan Kaemita Nurkamila meninggal delapan tahun lalu," kata Adang Suherman.

Semoga kisah tentang utuhnya jasad jasad yang sudah dimakamkan ini dapat kita ambil pelajarannya.***

Editor: Jaka Prasojo

Tags

Terkini

Terpopuler