PORTAL SULUT - Beberapa bulan lalu masyarakat dunia sempat dihebohkan dengan kabar tentang kiamat internet.
Para pengguna media sosial tentunya akan kaget dan bertanya-tanya seperti apa kiamat internet itu sebenarnya.
Pasalnya, internet hari ini sudah menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk berinteraksi.
Baca Juga: 5 Bukti Kuat Yang Menunjukan Bahwa Kiamat Akan Terjadi, Dan Sudah Dekat?
Segala sesuatu setelah menjadi sangat mudah berkat bantuan internet, dimanapun kita berada tetap akan terhubung dengan orang-orang yang jauh.
Namun bagaimana bisa muncul istilah kiamat internet, sementara yang kita tahu tentang kiamat adalah kehancuran alam semesta?
Dikutip portalsulut.com dari kanal YouTube NASI pada Rabu, 5 Januari 2022, berikut adalah pengertian kiamat internet yang telah menghebohkan warga dunia beberapa bulan lalu.
Seperti yang kita tahu, sejak miliaran tahun yang lalu, yakni sejak tata surya kita terbentuk matahari selalu menghujani bumi dengan objek lain dengan kabut partikel magnet atau yang biasa disebut angin matahari.
Namun sebagian besar serangan hujan Partikel matahari ini dilindungi oleh perisa magnet bumi yang melindungi angin listrik dan partikel, yang mana dipercaya dapat merusak bumi ataupun penghuninya.
Baca Juga: Waduh! Ramalan Jayabaya Tentang Kiamat Kubro Bakal Terjadi di Tahun 2022, Beberapa Sudah Terbukti
Dengan adanya perisai magnet ini, Membuat partikel-partikel itu meluncur ke kutub dan menciptakan Arora yang indah di mata, namun ini hanya efek baiknya.
Lantas adakah efek buruknya?
Yang perlu dicatat adalah angin matahari ini bisa menjelma menjadi badai matahari besar seperti yang disebutkan dalam sebuah penelitian.
Yang mana dikatakan bahwa hal itu dapat menyebabkan cuaca ekstrem luar angkasa yang bakal menjadi bencana besar bagi kehidupan modern kita.
Sederhananya, badai matahari dapat menciptakan suatu kondisi di mana bumi kita akan mengalami kiamat internet.
Seperti apa persisnya kondisi kiamat internet itu? Kiamat internet dapat diketahui lewat kondisi dimana masyarakat dunia berhenti mengakses internet atau offline berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Baca Juga: KIAMAT? Sungai Efrat Mulai Kering dan Gunung Emas Muncul, Begini Sabda Rasulullah SAW
Menurut Sangeetha Abdu Jyothi, asisten profesor Universitas California, menjelaskan bahwa ketika terjadi badai matahari akan menunjukkan bahwa bumi kita tidak pernah siap.
Sampai saat ini, masyarakat dunia tidak punya infrastruktur sama sekali atau alat apapun untuk mengantisipasi datangnya badai matahari besar tersebut.
Meskipun fenomena ekstrem ini disebut akan jarang terjadi, para ilmuwan memperkirakan bahwa cuaca ekstrem luar angkasa ini akan terjadi antara 1, 6 persen hingga hingga 12 persen per dekade.
Bisa dibayangkan jika badai matahari ini terjadi dan dunia belum siap maka tentu akan terjadi krisis di seluruh negara karena padamnya internet.***