Yann Motta menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Skor pun tak berubah seiring kegagalan Abdul Rachman menceploskan bola ke gawang Persija.
Baca Juga: Ari Lasso Pegang ‘Titit’ Anang Hermansyah, Netizen: Ada yang Ketangkap Tapi Bukan Ayam
Novri Setiawan sebagai algojo keempat Persija, juga gagal menyarangkan bola. Hilman, kiper PSM kelahiran Jeneponto 25 Mei 1997, kembali mampu menepis bola dan membuat skor tetap bertahan, 2-2.
Sutanto Tan kemudian membawa PSM berbalik unggul 3-2 atas Persija. Eksekusi pelan Sutanto mampu memperdaya Andritany. Namun tidak lam, Marc Klok mampu mencetak gol dan lagi-lagi membuat skor imbang 3-3.
Sampai di sini, situasi kritis buat Persija karena lima algojonya sudah menuntaskan tugas. Sebaliknya PSM, masih menyimpan satu penembak lagi.
Yakob Sayuri, penyerang andalan PSM yang biasa beroperasi di posisi sayap, ditunjuk sebagai penendang terakhir. Hasilnya? Tendangan keras pemain kelahiran 9 September 1997 ini, melayang beberapa centi di atas mistar gawang.
Belum adanya pemenang setelah lima penembak dari kedua tim menunaikan tugas, membuat adu pinali dilanjutkan “babak tambahan”. Masing-masing tim mendapat kesempatan menambah tiga penembak.
Dua algojo yang bertugas menendang di awal untuk kedua tim, masing-masing Sandi Sute (Persija), Zulham Zamrun (PSM), Rico Simanjuntak (Persija), dan Saldi Amiruddin (PSM), seluruhnya tidak berbuah gol.
Baca Juga: Istri Jalani Isolasi Mandiri, Ridwan Kamil Beri Pesan Romantis di Balik Ruang Isolasi
Pada situasi ini tekanan mental makin kuat. Namun Toni Sucipto, pemain senior Persija yang menjadi penendang terakhir, lagi-lagi mampu menunjukkan mental kuat. Ia berhasil mengecoh kiper PSM dan menjadikan skor 4-3 untuk Persija.