PORTAL SULUT - Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, tak menghadiri pemberian penghargaan tanda jasa dan tanda kehormatan berupa Bintang Mahaputra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Di Wilayah Ini, Siswa tak Punya Gawai Boleh Belajar di Sekolah
Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono mengatakan Gatot Nurmantyo hanya mengirimkan surat yang ditunjukan kepada Jokowi, terkait alasan ketidakhadirannya dalam peanugerahan tersebut.
"Pak Gatot mantan Panglima ada bersurat kepada bapak Presiden tidak hadir, nah isinya mungkin nanti pak Menko Polhukam yang akan menyampaikan," kata Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, kepada wartawan, seperri dikutip PORTAL SULUT dari RRI.co.id, Rabu, 11 November 2020.
Baca Juga: Ketua KPK Ungkap Ada Istri Bupati Laporkan Suami Korupsi
Salah satu isi surat Gatot, kata Heru, adalah meminta Presiden Jokowi, lebih memberikan perhatian terhadap TNI. Dalam suratnya itu, Gatot juga menyinggung soal kondisi Covid-19 Indonesia.
"Mungkin ada beberapa isi yang beliau tidak setuju. Mungkin kondisi Covid-19, dan harus memberi perhatian pada TNI. (Isi) Di suratnya seperti itu, dan ditujukan ke Bpk Presiden. Itu hak beliau. Yang jelas negara melaksanakan tugasnya, memberikan (penghargaan) kepada para mantan menteri, mantan Panglima TNI, mantan Kapolri, mantan Kepala Staf TNI, yang memang patut diberikan," lanjut Heru.
Baca Juga: Modal KTP dapat Bantuan 300 Ribu. Mau? Cek Nama Disini
intinya, ketidakhadiran Gatot ini berarti ia tidak mendapat tanda jasa itu. "Tidak (dapat). Jadi kalau tidak hadir ya mungkin tanda jasanya diserahkan ke negara lagi," ujar Heru.