Beredar Akun Pendaftaran Prakerja.vip, Ini Resiko yang Ditanggung Jika Nekat Mendaftar

- 12 Oktober 2020, 10:30 WIB
Link palsu prakerja.vip daftar Kartu Prakerja beredar di media sosial, Kemnaker buka suara./Instagram @kemnaker
Link palsu prakerja.vip daftar Kartu Prakerja beredar di media sosial, Kemnaker buka suara./Instagram @kemnaker /

PORTAL SULUT - Minggu 11 Oktober 2020 kemarin beredar kabar akun pendaftaran Prakerja. Namun menariknya, alamat website yang digunakan untuk mendaftar berbeda dengan alamat resmi prakerja.go.id.

Masyarakatpun diminta waspada dengan adanya penipuan mengatasnamakan prakerja.

Sekedar diketahui, beredar sebuah narasi bahwa pemerintah akan memberikan bantuan Rp600 ribu setiap bulan terkait program kartu prakerja.

Baca Juga: Dua Awak KMP Sinar Galesong Dalam Pencarian Tim Sar Namlea

Para pihak itu diminta untuk mendaftarkan diri melalui situs https://prakerja.vip.

Jika telah mendaftarkan diri dengan mengisi formulir yang tersedia di situs itu, maka bantuan akan dikirimkan melalui rekening bank.

"Daftar Prakerja Sekarang
Dapatkan bantuan sebesar 600.000 dari pemerintah lewat program prakerja
Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya
yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Bantuan akan dikirim setiap bulan selama program ini berjalan
Langkah untuk mendaftar Prakerja
? Kunjungi situs https://prakerja.vip
? Isi formulir data diri
? Anda akan mendapatkan pemberitahuan melalui email/nomor hp
? Bantuan akan dikirim melalui rekening bank
harap bagikan pesan ini kepada kerabat yang membutuhkan

https://prakerja.vip," bunyi narasi yang banyak beredar di grup WA.

Baca Juga: Dirilis 12 Oktober Besok, Ini Spesifikasi Oppo Reno 4 F

Menanggapi hal ini, managemen Prakerja meminta masyarakat tak mudah percaya dengan oknum yang mengatasnamakan prakerja.

Dalam keterangan resmi di Instagram prakerja.go,id, masyarakat diminta menanyakan ke nomor 0800-150-3001 (bebas pulsa) jika ingin menanyakan soal program prakerja.

"Sobat Prakerja, mohon waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Kartu Prakerja.
ㅤㅤ
Alamat situs Kartu Prakerja yang resmi hanya www.prakerja.go.id.

Baca Juga: Bersiap Prakerja Gelombang 11 Cek NIK dan KTP Disini. Kesalahan Terbesar Identitas Tak Terverifikasi
ㅤㅤ
Pastikan Sobat tidak memberikan data pribadi seperti NIK (Nomor Induk Kependudukan), nomor KK (Kartu Keluarga), nomor HP, alamat email, atau data pribadi lainnya kepada pihak yang tidak bertanggung jawab.

Jadi, pastikan Sobat hanya mengunjungi situs Kartu Prakerja yang resmi, ya!
ㅤㅤ
Selain itu, jangan percaya bila Sobat menerima email yang tidak menggunakan domain email resmi Kartu Prakerja. Domain email resmi Kartu Prakerja hanya prakerja.go.id
ㅤㅤ
Bila Sobat menemukan informasi mencurigakan yang mengatasnamakan Kartu Prakerja, silakan laporkan melalui nomor layanan masyarakat Kartu Prakerja berikut ini:
ㅤㅤ
☎️ 0800-150-3001 (bebas pulsa)," tulis instagram prakerja.go.id.

Baca Juga: Heboh, Insentif Prakerja untuk Booking PSK Hingga Beli Rumah

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengimbau masyarakat jangan mudah mengunggah data kependudukan, seperti KTP elektronik (KTP-el), Kartu Keluarga (KK) atau Kartu Identitas Anak (KIA) ke media sosial.

Sebab, data itu akan muncul dalam mesin pencari Google sehingga mudah disalahgunakan bahkan diperjualbelikan.

"Banyaknya gambar KTP-el dan KK yang tersebar di Google juga menjadi celah bagi oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan," kata Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh dalam siaran pers, Sabtu 27 Juli 2020 lalu.

Masyarakat pun dengan enteng menyerahkan copy KTP-el, KK untuk suatu keperluan, seperti mengurus SIM dan lainnya melalui biro jasa.

Baca Juga: Viral Akun Prakerja Dijual Belikan. Ini Tanggapan Manajemen

"Data KTP-el dan Nomor HP kita itu sudah kita sebarluaskan sendiri saat masuk hotel, perkantoran, dan lain-lain. Tak ada jaminan data tadi aman tidak dibagikan ke pihak lain sehingga muncul banyak penipuan," sebut Zudan.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x