Cukup 60 Menit dari Stabat, Beginilah Potret Kampung Unik di Langkat: Jadul Banget Tapi...

- 25 Juni 2023, 15:03 WIB
Desa Matfa Langkat
Desa Matfa Langkat /

 

PORTAL SULUT - Jarang yang tahu, ternyata Kabupaten Langkat di Sumatera Utara diam-diam memiliki Kampung Unik.

Banyak hal-hal yang tak biasa di Kampung Unik Langkat Sumatera Utara ini.

Bila Anda tahu mengenai Kampung Unik ini, pasti timbul rasa penasaran untuk mengunjungi Langkat, Sumatera Utara.

Baca Juga: Bocoran Penempatan PPPK Kemenag 2022, Sesuai Domisili? Ini Aturannya

Untuk diketahui, Langkat merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Utara dengan Ibu kotanya berada di Stabat.

Kampung Unik tersebut bernama Desa Matfa.

Secara administrasi, Desa Matfa tertelak di Buluh Tengah, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Kampung Unik ini dikenal dengan kerukunan masyarakatnya yang erat, dan selalu mengutamakan kasih sayang untuk satu dan lainnya.

Nama Matfa sendiri berasal singkatan dari Majelis Ta'lim Fardhu Ain.

Sebelum disebut dinamakan Desa Mafta, dulunya kampung ini dinamai Kampung Darussalam.

Selain Desa Mafta, Kampung Unik ini disebut juga dengan kampung kasih sayang.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Akhir Juni 2023 untu Lulusan SMA, PT INKA Butuh Banyak Karyawan

Alasan penyebutan itu dikarenakan kedekatan yang terjalin oleh warga masyarakat yang gotong royong untuk saling menghidupi, tanpa mengharap bantuan pihak luar.

Suasana jadul juga sangat terasa di Kampung Unik ini.

Kehidupan disini sangat kental dengan suasana era 1980-an, tentunya potret seperti ini sudah jarang ditemukan di desa-desa lain Indonesia

Masyarakat di Desa Matfa masih mengandalkan gotong-royong dalam kehidupan sehari-hari, demikian jiga sayur mayur dan lauk pauk warga merupakan hasil keringat sendiri.

Selain itu, apabila anda berkunjung di Kampung Unik di Langkat ini akan dikejutkan pemandangan alam yang indah.

Panaroma alamnya dikelilingi perbukitan dan sungai-sungai kecil yang menghasilkan pesona wisata yang memukau.

Ada beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi disekitaran desa ini, seperti Bukit Lawang, Danau Linting, dan Pantai Cermin Sibolangit.

Masyarakat Desa Matfa juga masih memegang teguh tradisi dan adat istiadat mereka.

Warganya sangat menjaga nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan saling membantu dalam kehidupan sehari-hari.

Itulah sebab desa ini dijuluki Kampung Kasih Sayang.

Tak hanya itu Desa Matfa juga dikenal akan makanan khas yang lezat dan unik seperti ikan asap, sate marangi, dan sayur daun singkong.

Kampung Unik ini juga terkenal dengan kopi arabika dan robusta yang berkualitas.

Kendati demikian, keindahan dan keunikan kehidupan warga Desa Matfa yang belum begitu terekspose di dunia luar.

Baca Juga: Banyak Lowongan Kerja lulusan SMA di Bus Trans Jatim, Ini Syaratnya

Dihimpun dari berbagai sumber, sejarah desa ini didirikan sejak 2012 dengan dihuni penduduk 1.500 jiwa yang berasal dari ragam suku, ada Padang, Batak, Jawa, dan Karo.

Hal yang unik dari kampung ini adalah, masyarakatnya saling bergotong-royong memanfaatkan sumber daya alam di sekitar tempat tinggal mereka, dan hasilnya diserahkan ke Baitulmal atau kas kampung untuk sejahterakan seluruh masyarakat kampung.

Kampung Unik ini dipimpin oleh seorang tuan guru, bernama Y.M Tuan Imam, yang melanjutkan kepemimpinan sang ayah, yaitu Tuanku Guru Ali Mas'ud Bin Abdullah, dengan gelar Al Mukarom Habib Maulana Ayidusyech KH. Ali Mas'ud Al Banjari, Al Rasululli.

Ia berhasil mengembangkan berbagai sektor untuk menghidupi ribuan masyarakat kampung.

Sektor-sektor tersebut antara lain adalah pertanian, perikanan, peternakan, bahkan eksplorasi minyak mentah.

Keunikan lain yang ditemukan di Desa Matfa adalah dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat desa.

Baca Juga: Gaji 13 Belum Cair, Ini Jawaban dari Kementerian Keuangan, Ternyata...

Di kampung ini, para ibu-ibu bertugas untuk menyiapkan makanan untuk warga kampung yang dilakukan di dapur umum.

Mereka dibagi dalan tiga shift yaitu pagi, siang, dan sore hari.

Makanan-makanan tersebut dibagikan secara gratis kepada warga desa.

Seperti disebutkan di atas, sayur, dan lauk pauk yang dikonsumsi warga desa ini berasal dari hasil pertanian yang dikelola masyarakat sendiri.

Berdasarkan kesepakatan bersama antarwarga yang tinggal di Desa Matfa, untuk saling mengutamakan kebersamaan.

Peran agama pun cukup kuat dalam membantu menerapkan manajemen tersebut.

Diketahui, penduduk Desa Matfa mayoritas adalah beragama Islam.

Agama Islam pada kampung ini sangat menekankan kebersamaan dan juga persatuan, di mana rasa susah dan senang ditanggung secara bersama-sama.

Adapun fasilitas kesehatan dan pendidikan dapat diakses secara gratis oleh seluruh warga yang tinggal di Desa Matfa.

Untuk mengunjungi Desa Matfa butuh waktu kurang lebih 1 jam dengan berkendara dari ibukota Kabupaten Langkat, yakni Stabat.

Sedangkan jarak antara Desa Matfa dengan Stabat sekitar 32 Km.

Itulah potret Kampung Unik di Kabupaten Langkat Sumatera Utara, tertarik untuk berkunjung?*

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x