Suasana desa ini begitu asri dan beesih, halamannya bersih tanpa sebutir sampah pun.
Selain itu, ada aneka jenis tanaman hias, seperti kembang sepatu, mawar, bugenvil, dan kemboja, menghiasi pekarangan warga desa Penglipuran.
Udaranya juga begitu segar.
Hal itu dikarenakan tak ada kendaraan bermotor yang berlalu-lalang di desa yang dihuni masyarakat Bali Aga itu.
Melansir direktoripariwisata.id, desa Penglipuran sudah ada sejak sekitar 700 tahun silam atau abad ke-13.
Berdasarkan, catatan sejarah, leluhur orang Penglipuran berasal dari Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Bangli, yang berjarak 20 kilometer dari Desa Penglipuran.
Suasana di Penglipuran juga terasa nyaman memanjakan mata.
Dikarenakan banyak tanaman hias yang tumbuh di tiap telajakan (taman) rumah.
Sedikitnya terdapat delapan jenis tanaman bunga yang menghiasi tiap telajakan.