Sehingga, sepintas tidak terlihat lagi ciri arsitektur lama pada bangunan ini.
Dari sejarah Controleur Belanda, dahulu orang yang menghuni rumah ini bertugas sebagai kepala pemerintahan Onderafdeling Kendari.
Sejarah Teluk Kendari pernah menuliskan kisah tentara Jepang, saat ratusan prajurit Negeri Matahari itu masuk menyerbu tepatnya di Kelurahan Mata yang berjarak 3 km dari pusat Kota Kendari.
Hari ini tersimpan rapi jejak peninggalan tentara Jepang berupa sepucuk senapan besar berwarna hitam di dalam sebuah bunker senjata baja berjenis mortir semi otomatis.
Senjata tercanggih pada zamannya itu merupakan bagian dari baterai artileri terdiri dari senjata api mortir, roket atau misil.
Panjang senapan peninggalan Jepang ini 3,5 meter dengan lebar moncong 8 cm yang mengarah tepat ke sebuah titik di Teluk Kendari, seperti dilansir kanal Youtube Media Second TV.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Suku Badui Pedalaman Lebak Banten, Gak Ada Rumah Pakai Semen Disini
Dahulu Kendari hanya sebuah kota pelabuhan kecil, namun mimpi Jepang menguasai Asia boleh jadi dimulai disini.
Hal itu bisa dilihat dengan berdirinya Pelabuhan Udara Boro-Boro sebagai markas logistik pertahanan Pasifik.