Baca Juga: FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Terungkap Ini Alasannya!
- Jisshusei atau peserta magang yang dulunya itu namanya kasshusei.
- Tokuteginou yaitu kita yang bener-bener dikontrak untuk bekerja atau istilahnya seperti TKI.
Karena di sini status kebanyakan orang yang pergi ke Jepang sebagai jisshusei atau peserta magang, jadi otomatis gajinya itu kalau dibanding yang tokuteginou pasti berbeda.
Tokuteginou sendiri nanti gajinya akan disamakan dengan orang Jepang, sedangkan untuk jesshusei atau peserta magang pasti di bawah gaji orang Jepang, kalau di Indonesia misalkan gaji orang PKL sama orang yang bekerja tetap di suatu perusahaan itu kan pasti berbeda.
Kebanyakan orang-orang yang pergi ke Jepang itu menjadi seorang jesshusei, banyak tersebar di Indonesia kalau kita lihat di brosur-brosur dari LPK Jepang yang menawarkan untuk bisa memberangkatkan ke Jepang itu rata-rata gajinya yang ditulis di brosur atau yang dijelaskan sama pihak Lpk-nya itu antara 10-20 juta ataupun ada juga yang menulis 15-20 juta.
Sebetulnya jumlah tersebut adalah gaji kotor, jadi tidak tidak sebanyak itu tapi juga tidak terlalu sedikit, angka tersebut merupakan gaji kotor yang belum dipotong dengan berbagai keperluan.
Jadi untuk peserta magang sendiri kira-kira gajinya sekitaran di situ antara 10 juta - 20 juta, 15 - 20 juta berupa gaji kotor yang nantinya ada beberapa hal akan mempengaruhi untuk gaji di Jepang.
Banyaknya gaji kerja kalian di Jepang itu tinggi atau rendahnya ada beberapa hal yang mempengaruhi seperti:
- Potongan Gaji
Potongan gaji sendiri di sini ada beberapa yang misalkan ada air, listrik, gas otomatis yang nanti dibayar tiap bulan, sewa apato atau sewa rumah, dan nanti potongannya beda-beda tergantung juga dari perusahaannya.