Ingat, ya, Besok Waktu Salat Lebih Awal lho, Ini Penyebabnya

- 2 November 2022, 09:56 WIB
Ilustrasi. Waktu salat untuk Kamis besok, 3 November 2022, bisa jadi lebih awal lho. Seorang peneliti dari BRIN menjelasakan penyebabnya.
Ilustrasi. Waktu salat untuk Kamis besok, 3 November 2022, bisa jadi lebih awal lho. Seorang peneliti dari BRIN menjelasakan penyebabnya. /Foto: Jonathan Petersson/Pexels/

PORTAL SULUT - Waktu salat untuk Kamis besok, 3 November 2022, bisa jadi lebih awal lho. Seorang peneliti dari BRIN menjelasakan penyebabnya.

Andi Pangerang, Peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN mengatakan, setiap tanggal 3 November, tengah hari akan melambat.

Dikutip dari laman lapan.go.id, Andi menulis hal ini karena nilai perata waktu yang lebih besar atau lebih positif.

 Baca Juga: 4 Berkas yang Akan Dicek Pada SELEKSI ADMINISTRASI PPPK Guru 2022, Jika Gagal Berarti Tak Lolos jadi ASN

Dengan demikian, Matahari akan berkulminasi lebih awal dibandingkan hari-hari biasanya dalam setahun.

Andi menjelaskan, dampak tengah hari lebih awal akan menyebabkan waktu terbit Matahari lebih cepat.

Pun dengan waktu duha, waktu subuh sekaligus awal fajar astronomis (akhir malam astronomis) yang lebih cepat dibandingkan hari-hari lainnya.

Hal tersebut terutama terjadi di wilayah selatan Indonesia seperti Jawa dan Nusa Tenggara.

Hal ini dikarenakan durasi malam hari yang semakin lebih pendek jika dibandingkan dengan durasi siang hari untuk belahan selatan pada umumnya.

Ditambah juga dengan tengah hari yang lebih awal, sehingga ketiga waktu salat ini menjadi lebih cepat.

Adapuan tengah hari lebih awal akan menyebabkan waktu terbenam Matahari (magrib) dan waktu isya lebih cepat.

Demikian pula akhir senja astronomis (awal malam astronomis) yang lebih cepat dibandingkan hari-hari lainnya.

 Baca Juga: Apa Arti Akun SSCASN P1 PPPK Anda Tidak Mendapatkan Penempatan, Anda Boleh Turun Prioritas? Ini Kata BKN

Hal tersebut bagi wilayah utara Indonesia seperti Aceh, Sumatera Utara, Kep. Natuna (Provinsi Kep. Riau), Kalimantan Utara dan Kep. Sangir-Talaud (Sulawesi Utara).

Hal ini dikarenakan durasi malam hari yang semakin lebih besar jika dibandingkan dengan durasi siang hari untuk belahan utara pada umumnya.

Ditambah juga, dengan tengah hari yang lebih awal, sehingga kedua waktu salat ini menjadi lebih cepat.

Selain itu, panjang hari surya menjadi tepat 24 jam. Hari surya (solar day) adalah durasi antara tengah hari hingga tengah hari berikutnya.

Hal ini karena panjang hari surya secara matematis merupakan derivasi/turunan fungsi perata waktu.

Saat perata waktu mencapai nilai maksimum maupun minimum, maka derivasinya tepat nol.

Sehingga, panjang hari surya menjadi setimbang. Panjang hari surya bervariasi antara 24 jam minus 11 detik (18 September) hingga 24 jam plus 30 detik (25-26 Desember).

Andi memastrikan, fenomena ini tidak berdampak bagi kehidupan manusia di Bumi.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Lapan.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah