Tak Diketahui Penyebab dan Penyembuhannya, Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak Kian Meningkat

- 14 Oktober 2022, 21:13 WIB
Ilustrasi. Sebanyak 152 anak di Indonesia mengalami gangguan ginjal akut misterius. Belum diketahui penyebab dan penyembuhannya.
Ilustrasi. Sebanyak 152 anak di Indonesia mengalami gangguan ginjal akut misterius. Belum diketahui penyebab dan penyembuhannya. /Foto: Pixabay/ sasint/

Adapun gejala paling khas dari penyakit misterius yang menyerang ginjal anak ini adalah fungsi organ tersebut memburuk secara drastis.

"Penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi filtrasi atau penyaringan ginjal,” ujar dr Yanti Herman.

Baca Juga: Tugas Selesai, TGIPF Tragedi Kanjuruhan Tunjuk PSSI Sebagai Biang yang Paling Bertanggung Jawab

“Biasanya ditandai peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia (peningkatan konsenttasi nitrogen urea darah) dan atau penurunan sampai tidak ada sama sekali urine," kata dia lagi.

Dengan demikian, dr Yanti mengimbau setiap orangtua atau wali anak untuk selalu waspada, jika anak kurang dari 18 tahun mengalami beberapa gejala.

Di antaranya adalah gejala demam, yang diikuti kondisi saluran pernapasan akut, gejala infeksi saluran cerna, serta jumlah dan warna urine pekat atau semi cokelat.

"Jika memiliki anak di bawah 18 tahun khususnya balita dengan gejala penurunan volume atau frekuensi buang air kecil atau tidak ada buang air kecil dengan atau tanpa demam, segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," ujar dia, mengingatkan para orang tua.

Untuk diketahui, penyebaran kasus ini di tanah air cukup luas, yaitu terjadi di 14 provinsi di Indonesia.

Adapun, 14 provinsi tersebut antara lain, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Riau, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Jumlah Pasien Kasus Ginjal Misterius pada Anak Bertambah Jadi 152, Kemenkes: Kami Sedang Lapor WHO."***

Halaman:

Editor: Adisumirta

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah