Ini Situs Kuno Sumur Batu Bara Tertua di Asia Tenggara yang Dikunjungi Menteri Azwar Anas

- 27 September 2022, 07:28 WIB
Menpan RB Abdullah Azwar Anas
Menpan RB Abdullah Azwar Anas / Dokumen Humas Pemkab Serang

PORTAL SULUT - Terawatnya Sumur Batu Bara Mbah Soero di Sawahlunto, diapresiasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas.

Meski ada kisah kelam tentang orang rantai, sebutan bagi pekerja paksa tambang Batu Bara, situs ini kini bisa menjadi wisata sejarah bagi generasi sekarang.

"Saya mengapresiasi kepada Pemkot Sawahlunto karena cagar budaya semacam ini dijaga dan dipelihara dengan baik," ujar Menteri Anas, usai mengunjungi Sumur Batu Bara Mbah Soero dan Museum Gudang Ransoem, di Sawahlunto, Senin (26/09).

Baca Juga: BLT UMKM Cair Oktober, Daftar Hanya di Sini, Ini Cara dan Syaratnya

Lubang tersebut memiliki lebar dua meter dengan ketinggian dua meter. Sedangkan kedalaman Lubang Mbah Soero mencapai 15 meter dari permukaan tanah.

Ditemuinya area kaya akan batu bara ini berawal dari geolog asal Belanda, Ir. C. De Groot van Embden.

Ia melakukan penelitian di pedalaman Minangkabau yang saat itu dikenal sebagai Dataran Tinggi Padang pada tahun 1585.

Penelitian dilanjutkan oleh De Greeve pada tahun 1867 dan menemukan kandungan 200 juta ton batu bara di sekitar aliran Batang Ombilin dan salah satunya ada di Sawahlunto.

Pada tahun 1879, Pemerintah Hindia Belanda mulai merencanakan pembangunan sarana dan prasarana untuk mempermudah eksploitasi batu bara di Sawahlunto. Sawahlunto sendiri baru ditetapkan setingkat kota pada 1 Desember 1888.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x