Siap-siap Naik, Pemerintah Susun Skenario Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi

- 21 Agustus 2022, 13:46 WIB
Ilustrasi - Pemerintah sedang menyusun skema penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Ilustrasi - Pemerintah sedang menyusun skema penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. /Instagram @mypertamina

PORTAL SULUT - Pemerintah sedang menyusun skema penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pemerintah akan menghitung dengan sangat hati-hati skenario penyesuaian subsidi ini.

Luhut mengatakan penyesuaian subsidi perlu mempertimbangkan sejumlah faktor yakni kondisi fiskal, tingkat inflasi, dan pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Indonesia Perketat Pengawasan Pintu Masuk, Seorang Pria Asal Jakarta Terkonfirmasi Kena Cacar Monyet

Menurutnya, faktor tersebut penting supaya tetap menjaga stabilitas negara di tengah ketidakpastian global.

Tingginya harga minyak mentah dunia mendorong terjadinya gap antara harga keekonomian dan harga jual BBM Subsidi Pertalite dan Solar.

Menurut Luhut, karena BBM jenis Pertalite dan Solar disubsidi pemerintah maka akan berdampak pada kenaikan subsidi dan kompensasi energi.

"Pemerintah masih menghitung beberapa skenario penyesuaian subsidi dan kompensasi energi dengan memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat," ujar Luhut, dikutip dari Antara, Minggu, 21 Agustus 2022.

APBN menanggung subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp502 triliun. Tanpa ada penyesuaian kebijakan, angka ini bisa meningkat hingga lebih dari Rp550 triliun pada akhir tahun.

Luhut menambahkan, nantinya anggaran subsidi dan kompensasi energi ini bisa dialihkan ke sektor lain yang lebih membutuhkan dan masyarakat miskin mendapat program kompensasi.

"Yang perlu diingat, keputusan akhir tetap di tangan Presiden. Namun, langkah awal yang perlu dilakukan adalah memastikan pasokan Pertamina untuk Pertalite dan Solar tetap lancar distribusinya," katanya.

Lebih lanjut, kata Luhut, salah satu cara lain untuk mengurangi subsidi dan kompensasi energi dengan melakukan percepatan B40 dan mengadopsi kendaraan listrik.

Baca Juga: Kalahkan Beberapa Negara, Bali Jadi Destinasi Paling Bikin Bahagia di Dunia, Kok Bisa? Ini Penjelasannya

Luhut menegaskan jika harga BBM di Indonesia relatif lebih murah dibanding negara-negara dunia.

Di samping itu, Luhut menambahkan pemerintah juga tengah melakukan simulasi skenario pembatasan volume.

"Pemerintah akan terus mendorong penggunaan aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan data yang akurat sebelum pembatasan diterapkan," kata Luhut

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Skenario Penyesuaian Harga BBM Subsidi, Luhut Pandjaitan: Masih Dihitung".***

Editor: Adisumirta

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah