Jumat Agung, Jangan Sia-Siakan Pengorbanan Kristus

- 15 April 2022, 09:24 WIB
Ilustrasi Jumat Agung, Jangan Sia-Siakan Pengorbanan Kristus
Ilustrasi Jumat Agung, Jangan Sia-Siakan Pengorbanan Kristus /Pixabay/James Chan

PORTAL SULUT - Hari ini Jumat Agung mengenai renungan tentang jangan sia-siakan pengorbanan Kristus.

Jumat 15 April 2022 Jumat Agung, untuk perenungan hari ini diawali dengan kemenangan Kristus dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus amin.

Dikutip renungan pagi Nuel Nuwa MSF, perenungan hari ini diambil dari Yohanes 18 : 1 - 19 :42.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik Prapaskah Pertama, Sabtu 12 Maret 2022

Saudaraku terkasih, hari Jumat Agung ini kita memperingati sengsara dan wafat nya Tuhan kita Yesus Kristus.

Ada pertanyaan mendasar yang sering ditanyakan mengapa semua kebaikan, mengapa cinta dan pengorbanan Yesus harus berakhir tragis yakni sengsara dan kematian.

Kalau ada pertanyaan lain mengapa Yesus harus mati lekas, Santo Yohanes melihat salib dan sengsara sebagai jalan satu-satunya menuju kemuliaan.

Kisa sengsara Kristus yang kita dengarkan pada Jumat Agung mengungkapkan janji setia Kristus pada kehendak bapanya, Yesus sudah menolak penderitaan itu, Ia tidak menyerah akan kepahitan itu, tapi Ia menerima sebagai wujud kesetiaannya pada Tuhan dan cintanya pada manusia.

Hari pemenuhannya tentang perjalanan Kristus bapak ke dunia, Yohanes menyimpulkan bahwa tidak ada kemuliaan tanpa Salib dan penderitaan kita.

Kebangkitan tanpa kematian itu bagi umat beriman Salib dan sengsara, Janganlah dipandang sebagai malapetaka atau pengalaman kegagalan yang harus dihindari.

Melainkan benar-benar merupakan sumber yang mengalir kekuatan yang membebaskan mereka.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik, Jumat 11 Maret 2022, Pergilah Berdamai Dahulu Dengan Saudaramu

Mematian Kristus bukanlah sebuah kegagalan tapi sebuah persembahan hidup yang menyelamatkan kita, kematian Kristus mengajarkan kita umatnya untuk menjadi murid-muridnya yang sejati, murid-murid yang setiap saudaraku terkasih.

Kematian Kristus mengajarkan kita bukan untuk menjadi murid yang pengecut, bukan menjadi murid yang penghinaan, bukan menjadi murid dan menghindari persoalan dan masalah hidup.

Tapi kematian Kristus mengajarkan kita sebagai murid yang tegar, murid yang setia, murid yang mau menerima semua persoalan hidup dalam Terang Iman.

Kematian Kristus mengajarkan kita bahwa semua kesetiaan kita padanya tidak pernah akan sia-sia, kematian Kristus mengajarkan bahwa hidup orang beriman itu selalu ada harapan.

Semoga perayaan Jumat Agung ini semakin meyakinkan kita bahwa pengorbanan Kristus tidak pernah akan sia-sia tapi selalu membawa kita pada sukacita kebangkitan, amin.

Semoga Allah yang mahakasih memberkati sahabat sekalian Bapak Putra dan Roh Kudus amin.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah