PORTAL SULUT - Data milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diduga kembali bocor karena diretas oleh hacker.
Data-data penting milik BSSN berisi berkas JDIH disebar oleh hacker melalui deep web secara gratis.
Kebobolan data yang dialami oleh BSSN ini diunggah oleh akun Twitter dengan nama akun @darktracer_int pada Senin, 31 Januari 2022.
Baca Juga: Catat Kembali! Setelah Imlek 2022 Ini Daftar Libur Nasional, Mau Atur Rencana Liburan?
Dalam unggahannya, @darktracer_int menyatakan kalau data dari BSSN sudah bocor dan disebar melalui deep web.
"[ALERT] JDIH BSSN's database was leaked to the deep web by a bad actor ([PERINGATAN] JDIH BSSN database sudah bocor ke deep web oleh orang jahat)," kata caption di akun Twitter tersebut.
Menurut akun tersebut, data yang disebar adalah Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH).
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Turun Lagi, Berlaku Mulai Hari Ini, 1 Februari 2022
Di dalam foto yang diunggah terlihat adanya tulisan 'JDIH BSSN Source Code and Database [Indonesia] yang artinya 'JDIH BSSN Sumber Kode dan Database' dari Indonesia.
Pengunggah data-data yang bocor dari BSSN ini bernama akun p0L1cy.
Diduga ada sekitar 1,09 GB data yang merupakan berkas milik BSSN akan disebar di deep web secara gratis.
Data dari BSSN yang diduga disebar secara gratis di deep web pada akhir Januari 2022 Twitter.com/@darktracer_int
Baca Juga: 14 Link Twibbon Tahun Baru Imlek 2022 Paling Keren, untuk Dijadikan Template Foto Profil Medsos
Di dalam unggahan juga tertulis keterangan kalau data yang diambil didapatkan dari situs JDIH.BSSN.Go.Id.
Deep web sendiri merupakan situs internet tersembunyi dan berbahaya yang tak akan terindeks oleh mesin pencari seperti Google, Bing, ataupun Firefox.
Data-data yang ada di deep web juga kerapkali dilakukan untuk tujuan kejahatan seperti perdagangan senjata ilegal, jual beli organ tubuh manusia, ataupun hal lainnya.
Baca Juga: Pasrah Jika Ditahan, Edy Mulyadi Bawa Pakaian dan Alat Mandi Penuhi Panggilan Bareskrim Polri
Sampai sekarang BSSN pun belum mengeluarkan keterangan resmi apapun terkait kebocoran data yang mereka alami.
Tetapi perlu diketahui bahwa ini bukan aksi peretasan data pertama yang dialami oleh BSSN.
Sebelumnya pada Oktober 2021, BSSN juga telah menjadi korban peretasan dari para hacker.
Situs yang diserang adalah Pusat Malware Nasional BSSN (Pusmanas.bssn.go.id) dengan cara melakukan penggantian tampilan situs menggunakan metode deface.***