Hebat, Inilah 16 Ucapan Presiden Soekarno yang Benar-benar Terbukti Sampai Detik Ini

- 30 Januari 2022, 18:42 WIB
 Ir Soekarno didampingi Hatta saat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Ir Soekarno didampingi Hatta saat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia /youtube.com/

PORTAL SULUT - Sudah 51 tahun Indonesia kehilangan tokoh proklamasi Soekarno. Beliau adalah salah satu tokoh paling dihormati di dunia.

Soekarni merupakan tokoh perjuangan yang memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.

Ir Soekarno lahir di Surabaya Jawa Timur 6 Juni 1901 dan meninggal dunia di Jakarta 21 Juni 1970 pada usia ke-65 tahun dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

Baca Juga: Betapa Kharismatik dan Keramatnya Weton Milik Ir Soekarno, Weton Apa Itu?

Ir Soekarno menjadi Presiden Indonesia pertama dan menjabat pada periode 1945 sampai 1966.

Beliau juga dikenal sebagai sosok proklamator kemerdekaan Indonesia bersama dengan Muhammad Hatta yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Semasa hidupnya Presiden RI pertama ini mampu membius masyarakat melalui pidatonya yang fenomenal.

Suara lantangnya mampu membuat siapapun berhenti dari aktivitas yang dilakukannya dan fokus mendengarkan apa yang disampaikannya.

Bukan hanya itu saja, cukup banyak kata sakti atau kata mutiara beliau yang ternyata terbukti kebenarannya hingga detik ini.

Lantas Seperti apakah sejatinya kata mutiara Ir Soekarno tersebut. Dilanair Portalsulut.con daei kanak YouTube @AliqulChannel berikut 16 kata mutiara Presiden Soekarno yang fenomenal tersebut:

1. Satu Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya pidato hari Pahlawan 10 November 1961.

2. Tidak seorang pun yang menghitung-hitung berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya. Pidato Hut proklamasi 1956.

Baca Juga: TERKUAK! Begini Cara Menemukan Harta Karun Soekarno, Peninggalan Raja-Raja Zaman Dulu

3. Jadikan Deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Pidato hari Pahlawan 10 November 1961.

4. Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan. Maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.

5. Berikan aku 1000 orang tua. Niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda Niscaya akan kuguncangkan dunia.

6. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendir.

7. Bangsa yang tidak percaya pada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak akan berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka. Pidato Hut proklamasi 1966.

8. Bangunlah suatu dunia, di mana semua bangsa hidup damai dan persaudaraan.

9. Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat Elang Rajawali. Pidato Hut proklamasi 1949.

10m Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di kupu-kupu, pekerjaan kita selesai berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat. Pidato Hut proklamasi 1950.

11. Tuhan tidak mengubah nasibnya suatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya. Pidato Hut proklamasi 1966.

12. Jangan lah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi Kaca Benggala dari pada masa yang akan datang. Pidato Hut proklamasi 1966.

Baca Juga: 6 Tempat Pertapaan Soekarno yang Keramat dan Angker, Menerima Wahyu Kemerdekaan dan Kekuasaan di Sini

13. Apakah kelemahan kita? kelemahan kita ialah kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa. Sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain. Padahal kita ini asalnya adalah rakyat gotong royong. Pidato Hut proklamasi 1966.

14. Aku lebih suka lukisan samudra yang bergelombang memukul menggebu-gebu, daripada lukisan sawah yang adem ayem Tentrem kachio sindiran Wahyu sewindu lawase. Pidato Hut proklamasi 1966.

15. Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung, jika dua sayap sama kuatnya. Maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya.

Jika patah satu saat itu, maka tak dapatlah terbang.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah