Gunung Semeru Status Level II, Presiden Jokowi: BNPB Harus Gerak Cepat

- 5 Desember 2021, 05:46 WIB
Gunung Semeru meletus
Gunung Semeru meletus /Tangkap Layar Instagram.com/khofifah.ip/

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Suharyanto segera mengunjungi lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Itu disampaikan Suharyanto dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual pada Sabtu malam.

"Atas petunjuk Bapak Presiden kami, Kepala BNPB dengan tim besok pagi akan segera ke Lumajang ke daerah bencana," kata Suharyanto.

"Untuk memastikan penanganan darurat dan pengungsi dapat berjalan secara cepat dan tepat," lanjutnya.

Tim akan mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Kabupaten Lumajang dan BPBD Kabupaten Jawa Timurbersama dengan dari unsur Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Siapa Sangka, Bahasa Indonesia Disanjung dan Dipelajari oleh 10 Negara

"Malam ini tim bergerak lewat darat dan mengantar logistik antara lain selimut, makanan siap saji, terpal, tenda darurat, matras dan sebagainya," tegas Suharyanto.

Selanjutnya tim BPBD Kabupaten Lumajang saat ini telah berupaya mendirikan titik pengungsian sektoral di Lapangan Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Ada beberapa lokasi pengungsian yang saat ini ada dan sudah terisi ada di tiga desa dan di dua kecamamatan.

"Yakni di Desa Supit Urang dan desa Curah Kobokan di Kecamatan Pronojiwo dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro," tambahnya.

Beberapa jam sebelumnya, Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas sejak pukul 15.20 WIB, Sabtu. Dilansir dari siaran pers BNPB, guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Kemudian kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x