"Bahkan pada sekian detik yang tanpa Anda sadari," ujarnya.
Ustadz Adi Hidayat memberi contoh kalimat menyentuh yang disisipkan oleh Nabi Ayub dalam doanya.
Kalimat ini menurut sang ustadz singkat namun padat, yakni وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ (wa anta yaa arhamur roohimiin).
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan makna doa Nabi Ayub secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
Baca Juga: PENTING! Kemendikbud Ingatkan Ini untuk Peserta Seleksi Kompetensi PPPK Guru, Tahap I Mulai Esok
"Ya Allah, penyakit ini mulai mengganggu saya ibadah. Saya ingin khusuk menyembah-Mu, Ya Allah. Saya ingin khusyuk beribadah tetapi terganggu oleh penyakit ini. Sedangkan Engkau sosok yang paling sayang kepada saya. Kalau yang paling menyayangi saja tidak menyembuhkan, kepada siapa lagi saya mesti memohon?"
Sang ustadz mengatakan bagian menyentuh yang perlu diperhatikan dari doa Nabi Ayub tersebut ada pada dua kalimat terakhir.
Penggunaan kalimat menyentuh dalam doa seperti ini tidak hanya dapat diterapkan ketika memohon hal-hal seperti kemudahan dan kelulusan saat ujian atau tes CPNS dan PPPK saja, tetapi dalam urusan lain pula.***