PORTAL SULUT - Inalillahi Wainailaihi Rojiun. Kabar duka datang dari dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Puncak Papua.
Dua guru menjadi korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Kamis dan Jumat 8 dan 9 April 2021 lalu.
Rasa duka ini juga dirasakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Ini terlihat pada postingan di akun instagram @ditjen.gtk.kemdikbud, Selasa 13 April 2021.
"Turut merasakan duka yang sangat mendalam atas insiden penembakan dua putra bangsa Indonesia, yaitu guru-guru yang menjalankan tugas mulia mencerdaskan para generasi penerus bangsa, Saudara Oktavianus Rayo (Guru SD Inpres Kemabet) dan Yonatan Renden (Guru SMP Negeri 1 Beoga) serta pembakaran tiga sekolah, SD Jambul, SMPN 1 Beoga, dan SMAN 1 Beoga di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Kamis dan Jumat lalu (8-9/4/2021).
Baca Juga: Pose Jessica Iskandar Tanpa Sehelai Benang Banjir Kritik, Netizen: Salah Satu Godaan Puasa
Segenap rekan-rekan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan sangat menyayangkan tindakan tersebut. Guru yang disayangi anak-anak dan dihormati di masyarakat di sana karena telah menjadi teladan, hadir membuka jalan masa depan, dan memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada anak anak di Papua mendapati tindakan tidak manusiawi oleh KKB.
Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi kembali.
Mari kita dukung TNI-Polri, Pemerintah Daerah, Masyarakat Adat yang terus berupaya semaksimal mungkin memastikan keamanan segenap masyarakat di Papua.," tulis instagram @ditjen.gtk.kemdikbud.
Dikutip dari Antara, Pihak kepolisian mengatakan. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah melakukan penembakan kepada guru SMP Negeri Beoga, Yonatan Renden.