Indonesia Diprediksi Kembali Alami Gelombang PHK Akibat Resesi

7 November 2020, 13:09 WIB
Ilustrasi stres karena mengalami PHK. /

 

PORTAL SULUT - Pakar ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira mempredikisi Indonesia akan kembali mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) gelombang ketiga. 

 

Gelombang ketiga PHK ini diprediksi akan terjadi lantaran imbas terburuk dari resesi.

Baca Juga: Satu Juta Lowongan CPNS 2021 Bakal Dibuka, Ini Formasi yang Diprioritaskan

 

"Nah gelombang ketiga PHK ini akan merata di hampir semua sektor, termasuk perdagangan, transportasi, dan bisnis properti," jelas Bhima Yudhistira seperri dilansir RRI pada Sabtu, 7 November 2020.

 Baca Juga: Intip Gaji dan Fasilitas yang Didapat Jika jadi Presiden AS

Gelbang PHK, jelas Bhima, sudah terjadi dua kali di tahun ini. Pertama terjadi pada waktu penerapan awal PSBB yang berakibat sektor pariwisata, perhotelan, dan restoran.

 

Kemudian, pada gelombang kedua terdampak pada sektor industri manufaktur dan retail pada pertengahan Juni-Juli 2020.

 

Menurut Bhima, kekhawatiran meningkatnya angka kemikiskan juga bakal terjadi mengikuti resesi. Apalagi, masyarakat rentan miskin sedikit persediaan cash-nya.

 Baca Juga: Satu Juta Lowongan CPNS 2021 Bakal Dibuka, Ini Formasi yang Diprioritaskan

Bhima pun menyarankan pemerintah segera bertindak cepat dengan memberikan bantuan. Hal ini juga untuk menecegah terulangnya kembali kasus 1998.

 

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 minus 3.49 persen (year on year/yoy).  

 Baca Juga: Ini Besaran UMP Sulut Tahun 2021

Dengan begitu, Indonesia resmi masuk ke jurang resesi, setelah pada kuartal II-2020 ekonomi RI juga terkonstraksi alias negatif.

Editor: Ainur Rofik

Tags

Terkini

Terpopuler