Marak Penipuan Akun Pendaftaran Prakerja. Hati-Hati Mendaftar Ini Resikonya

11 Oktober 2020, 09:45 WIB
Viral dari Sabtu Malam, Pesan Berantai Daftar Prakerja Sekarang di WhatsApp, Ini Faktanya /tangkapan layar/

PORTAL SULUT - Dalam beberapa hari terakhir ini marak kabar adanya pendaftaran program prakerja.

Namun menariknya, alamat website yang digunakan untuk mendaftar berbeda dengan alamat resmi prakerja.go.id.

Masyarakatpun diminta waspada dengan adanya penipuan mengatasnamakan prakerja.

Baca Juga: Viral Bak Anak Sultan Ikut Demo Omnibus Law, Nitizen Komentari Harga Sepatu Hingga Masker

Sekedar diketahui, beredar sebuah narasi bahwa pemerintah akan memberikan bantuan Rp600 ribu setiap bulan terkait program kartu prakerja.

Para pihak itu diminta untuk mendaftarkan diri melalui situs https://prakerja.vip.

Jika telah mendaftarkan diri dengan mengisi formulir yang tersedia di situs itu, maka bantuan akan dikirimkan melalui rekening bank.

"Daftar Prakerja Sekarang
Dapatkan bantuan sebesar 600.000 dari pemerintah lewat program prakerja
Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya
yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Bantuan akan dikirim setiap bulan selama program ini berjalan
Langkah untuk mendaftar Prakerja
? Kunjungi situs https://prakerja.vip
? Isi formulir data diri
? Anda akan mendapatkan pemberitahuan melalui email/nomor hp
? Bantuan akan dikirim melalui rekening bank
harap bagikan pesan ini kepada kerabat yang membutuhkan

https://prakerja.vip," bunyi narasi yang banyak beredar di grup WA.

Baca Juga: Belum Dapat Subsidi Gaji? Lapor Disini Segera Sebelum Tahap 2 Diumumkan

Menanggapi hal ini, managemen Prakerja meminta masyarakat tak mudah percaya dengan oknum yang mengatasnamakan prakerja.

Dalam keterangan resmi di Instagram prakerja.go,id, masyarakat diminta menanyakan ke nomor 0800-150-3001 (bebas pulsa) jika ingin menanyakan soal program prakerja.

"Sobat Prakerja, mohon waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Kartu Prakerja.
ㅤㅤ
Alamat situs Kartu Prakerja yang resmi hanya www.prakerja.go.id
ㅤㅤ
Pastikan Sobat tidak memberikan data pribadi seperti NIK (Nomor Induk Kependudukan), nomor KK (Kartu Keluarga), nomor HP, alamat email, atau data pribadi lainnya kepada pihak yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Mudah Cara Dapat Bantuan Rp31 Juta dari Facebook. Daftar di Link Ini
ㅤㅤ
Jadi, pastikan Sobat hanya mengunjungi situs Kartu Prakerja yang resmi, ya!
ㅤㅤ
Selain itu, jangan percaya bila Sobat menerima email yang tidak menggunakan domain email resmi Kartu Prakerja. Domain email resmi Kartu Prakerja hanya prakerja.go.id
ㅤㅤ
Bila Sobat menemukan informasi mencurigakan yang mengatasnamakan Kartu Prakerja, silakan laporkan melalui nomor layanan masyarakat Kartu Prakerja berikut ini:
ㅤㅤ
☎️ 0800-150-3001 (bebas pulsa)," tulis instagram prakerja.go.id.

Baca Juga: Daerah-daerah Ini Diminta Selalu Waspada, BMKG: Ada Ancaman Tsunami Akibat Gunung Berapi

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengimbau masyarakat jangan mudah mengunggah data kependudukan, seperti KTP elektronik (KTP-el), Kartu Keluarga (KK) atau Kartu Identitas Anak (KIA) ke media sosial.

Sebab, data itu akan muncul dalam mesin pencari Google sehingga mudah disalahgunakan bahkan diperjualbelikan.

"Banyaknya gambar KTP-el dan KK yang tersebar di Google juga menjadi celah bagi oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan," kata Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh dalam siaran pers, Sabtu 27 Juli 2020 lalu.

Baca Juga: Buruan Daftar, Dapatkan Insentif Prakerja Rp2,5 Juta. Hanya Sampai Tanggal 15 Oktober!

Masyarakat pun dengan enteng menyerahkan copy KTP-el, KK untuk suatu keperluan, seperti mengurus SIM dan lainnya melalui biro jasa.

"Data KTP-el dan Nomor HP kita itu sudah kita sebarluaskan sendiri saat masuk hotel, perkantoran, dan lain-lain. Tak ada jaminan data tadi aman tidak dibagikan ke pihak lain sehingga muncul banyak penipuan," sebut Zudan.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler