Terungkap Harga Uang Kuno 1000 Kelapa Sawit, Bukan Rp100 Juta Tapi... Yakin Gak Menjual?

4 Januari 2024, 20:53 WIB
Terungkap Harga Uang Kuno 1000 Kelapa Sawit, Bukan Rp100 Juta Tapi... Yakin Mau Menjual? /

PORTAL SULUT - Terungkap harga asli uang kuno 1000 kelapa sawit.

Viral di medsos uang kuno logam Rp1.000 kelapa sawit yang harganya tembus Rp100 juta.

Seperti diketahui, uang Rp1.000 Tahun Edar (TE) 1993 ini telah dicabut peredarannya oleh Bank Indonesia.

Baca Juga: DIBUKA 8 Januari, Ini Cara Buat Akun SNPMB 2024 dan Bocoran Soal dari Kemendikbud

Bank Indonesia (BI) mencabut peredaran uang bergambar pohon kelapa sawit itu lewat Peraturan BI (PBI) Nomor 14 Tahun 2023.

Selain itu, BI juga menarik peredaran uang koin Rp500 Tahun Emisi (TE) 1991 dan Rp 500 TE 1997 yang bergambar bunga melati.

BI menjelaskan bagi masyarakat yang masih memiliki uang rupiah logam tersebut, masih diperbolehkan menukar ke BI sesuai aturan yang berlaku.

Waktu penukarannya 10 tahun sejak dinyatakan ditarik dari peredaran atau tahun 2033.

Namun heboh kabar soal harga uang Rp1.000 kelapa sawit capai 100 juta/

Di akun TikTok bisabasi.id dijelaskan jika uang koin 1000 kelapa sawit banyak dijual hingga 100 juta di e-commerce.

Uang koin 1000 kelapa sawit ini seketika ramai di jual di e-commerce dengan harga tembus Rp100 juta per itemnya.

Gak sedikit juga yang jual pecahan uang ini dengan harga Rp25 juta, 5 juta ataupun 1 jutaan.

"Kondisi mulus terawat baik, koleksi original Bank Indonesia emisi tahun 1993 material chrome nickel, solid bronze, berat 8,60 gram," tulis keterangan salah satu e-commerce tersebut.

Namun ada fakta mengungkap harga uang logam Rp1.000 kelapa sawit ini.

Baca Juga: Viral Harga Uang Kuno 1.000 Kelapa Sawit Tembus Rp100 Juta, Kolektor Ini Ungkap Fakta Harganya

Salah satu kolektor uang Kang Jaya Uang Kuno dalam akun TikTok @aliungunagkuno mengatakan soal harga uang logam Rp1.000 kelapa sawit.

"Gak laku bang. Aku sudah jelasin berulang kali ya. Uang koin Indonesia tahun 90, 80, 70an dan tahun 2000an itu belum ada yang laku. Masih murah-murah semua ya bang. Jadi kalau ada yang punya koin yang seperti itu gak usah tawarin ke saya ya bang. Masih murah ya bang. Aku jualnya cuma 4 ribuan," sebutnya.

Namun bicara uang kuno memang tak ada patokan harga yang pasti. Nah bagi yang miliki koin Rp1000 Kelapa Sawit, berikut tips menjualnya:

1. Jual di media sosial

Berhentilah mencari cara menjual uang kuno ke bank dan coba tawarkan penjualan uang kuno di media sosial.

Penjualan uang kuno di media sosial bisa mendatangkan banyak penawar dari kalangan kolektor barang antik. Penggunaan tagar di Facebook, Twitter, maupun Instagram bisa memudahkan para kolektor menemukan uang kuno yang Anda tawarkan.

Baca Juga: SABAR! Surat Pencairan TPG Triwulan 4 dan TPG 50 Persen Keluar, CEK REKENING Sertifikasi Guru Cair

2. Jual melalui situs e-commerce

Agar proses transaksi lebih mudah, penjualan uang kuno bisa dilakukan di situs e-commerce. Pastikan detail dari uang kuno yang Anda tawarkan tertulis dengan jelas.

Tak lupa juga gunakan kualitas foto paling baik dari uang kuno Anda. Terakhir, tuliskan harga jualnya.

3. Jual ke pedagang uang kuno

Transaksi penjualan uang kuno bisa dilakukan langsung ke pedagang uang kuno. Biasanya Anda dapat menemukan penyedia jasa tersebut di bagian kota tertentu ataupun di pinggir jalan.

Apabila uang yang Anda tawarkan terbilang langka dan masih dalam kondisi bagus, maka harga jualnya pun akan tinggi.

4. Jual ke kolektor

Meskipun cara menjual uang kuno ke bank mungkin tidak bisa diterapkan, namun pilihan menjual uang kuno ke kolektor bisa membuahkan keuntungan yang sama.

Kolektor uang kuno biasanya dapat ditemukan di media sosial ataupun komunitas barang antik di platform internet lainnya.

5. Jual ke komunitas penggemar uang kuno

Penawaran uang kuno secara efektif bisa dilakukan lewat komunitas penggemar uang kuno. Di dalamnya terdapat banyak kolektor dengan preferensi berbeda.

Maka dari itu, pastikan memberikan deskripsi uang kuno Anda secara detail beserta kondisinya. Biasanya penawaran akan bervariasi tergantung pada kebutuhan kolektor sendiri.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler