PORTAL SULUT - Mulai hari ini, Sabtu 22 Juli 2023 dan Minggu 23 Juli 2023, sebanyak 196.633 peserta akan mengikuti seleksi akademik PPG Dalam Jabatan 2023.
Seleksi akademik ini menjadi syarat para guru untuk menyandang predikat guru bersertifikasi.
196.633 peserta ini masuk dalam gelombang 1 seleksi akademik PPG Dalam Jabatan 2023.
Baca Juga: Lowongan Kerja Jumat 21 Juli 2023, PT Pos Indonesia Buka Loker, Ijazah SD, SMP, SMA Bisa Daftar
Bagaimana nasib sisanya?
Sejumlah guru yang masuk kategori A kuatir karena tak mendapatkan undangan untuk ikut seleksi akademik pada hari ini.
Lantas kapan sisa peserta akan melaksanakan seleksi akademik? berikut penjelasan Kemendikbudristek.
Kemendikbud mengeluarkan surat tertanggal 18 Juli 2023 yang isinya tentang pelaksanaan seleksi akademik PPG Dalam Jabatan 2023.
Adapun isi dari surat tersebut adalah:
1. Seleksi akademik akan dilaksanakan secara bertahap dengan menggunakan aplikasi CAT ANBK pada TUK
2. Sasaran peserta seleksi akademik gelombang I sebanyak 196.633 orang dari 38 provinsi yang telah ditetapkan daftar rekapitulasi peserta.
3. Seleksi akademik akan dilaksanakan pada 22-23 Juli 2023. Infomasi waktu dan TUK pelaksanana seleksi akademik 2023 tercantum pada kartu peserta.
Baca Juga: Ini Jadwal Seleksi Akademik PPG Dalam Jabatan 2023 Gelombang 2, Cek Peserta yang Ikut
4. Cetak kartu peserta seleksi akademik dapat dilakukan pada tanggal 19-23 Juli 2023 melalui akun SIMPKB masing-masing.
5. Seluruh informasi terkait pelaksanaan seleksi akademik disampaikan melalui ppg.kemdikbud.go.id dan akun SIMPKB masing-masing.
Lantas bagaimana peserta yang tak mendapatkan undangan seleksi akademik 22 dan 23 Juli 2023? apa yang harus dilakukan?
Di tahun ini terdapat sasaran kategori A dan sasaran kategori B dan wajib mengetahui Tahapan PPG Dalam Jabatan 2023.
Peserta Sasaran Kategori A
Merupakan peserta yang sebelumnya pernah melakukan registrasi dan verval, namun belum mengikuti PPG namun telah dinyatakan lulus seleksi administrasi.
Kemudian untuk tahap registrasi bagi sasaran kategori A hanya melakukan konfirmasi bidang studi PPG. Dan melakukan seleksi administrasi ulang, jika mengubah bidang studi dari yang sebelumnya.
Jumlah kuota pesertanya untuk sasaran kategori A ini sebanyak 352.668 Guru.
Peserta Sasaran Kategori B
Merupakan peserta yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Surat Edaran Nomor 0655/B2/GT.00.08/2023 Tanggal 18 April 2023 tentang Pemutakhiran Data Guru Calon Peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2023.
Dapat melakukan registrasi baru, secara benar. Yang nantinya akan masuk ke proses seleksi administrasi.
Jumlah kuota pesertanya untuk sasaran kategori B ini sebanyak 564.387 Guru.
Menanggapi banyaknya pertanyaan seputar banyaknya peserta yang tak mendapatkan undangan seleksi akademik gelombang 1, dalam salah satu video webminar, Kemendikbudristek BBGP Jawa Barat menjelaskan langkah yang harus dilakukan peserta tak mendapatkan undangan.
Kata Kemendikbudristek, bahwa yang menjadi peserta seleksi akademik tanggal 22 -23 Juli 2023 yang mendapatkan fasilitas menu unduh kartu di SIMPKB dan sudah tercantum jadwal kapan dan lokasinya dimana.
"Persiapkan saja mengikuti seleksi akademik," ucap kemendikbud.
Nah bagaimana peserta yang tak keluar unduh kartu peserta seleksi akademik?
Bagi yang belum keluar kartu unduh peserta seleksi akademik 22 dan 23 Juli 2023, jangan kuatir dan jangan cemas.
"Kalau yang tak keluar unduh kartu dan hanya ada notif lulus seleksi administrasi, mohon tak perlu kuatir. Mohon ditunggu saja info selanjutnya," sambung Kemendikbud.
Diperkirakan akan ada pengumuman lanjutan bagi yang tak mendapatkan jadwal tanggal 22 dan 23 Juli 2022 pada awal Agustus 2023.
"Mudah-mudahan awal agusus ada notif melaksanakan seleksi akademik bagi yang tak mendapatkan undangan pada 22-23 Juli 2023. Saat ini kami masih fokus dengan pelaksanaan seleksi akademik gelombang 1," jelasnya.
Lantas bagaimana tahapan bagi yang sudah ikut seleksi akademik 22 dan 23 Juli?
"Nanti yang sudah selesai seleksi akademik, silakan menunggu adanya pengumuman hasil seleksi akademik apakah lulus atau tidak," jelas Kemendikbud.***