Jangan Sampai Tunggu Muncul Gejala Kuning, Kenali Ciri-ciri Hepatitis Misterius Serang Anak

8 Mei 2022, 19:38 WIB
Ilustrasi anak-anak. Hepatitis misterius menyerang anak-anak. /Antara/Apsrilla Dwi Adha/

 

PORTAL SULUT - Orang tua diharapkan meningkatkan kewaspadaanya terhadap penyakit hepatitis misterius yang hingga kini belum diketahui penyebabnya.

Penyakit hepatitis misterius ini diduga menular melalui saluran cerna dan pernapasan.

Dugaan awal hepatitis misterius ini disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV dan lain-lain. Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernapasan.

Baca Juga: Penyebar Hoax Manipulasi Judul Pemberitaan Pikiran Rakyat, Menag Ikut Jadi Korban

Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A, dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI, memberikan cara pencegahan hepatitis misterius.

Mengutip situs daring sehatnegeriku.kemkes.go.id, hepatitis misterius yang sedang melanda dunia diduga telah masuk ke Indonesia.

Kurun dua minggu, terdapat 3 dugaan kasus pasien anak hepatitis akut meninggal setelah mendapat perawatan intensif di RSUPN Cipto Mangunkusumo.

Kementerian Kesehatan sampai saat ini masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap.

Selain itu, Kementerian Kesehatan melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit ini.

Namun demikian, Prof Hanifah menyarankan agar orang tua meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan.

“Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat.

Baca Juga: Sempat Lawan Arah dan Potong Jalur, Wanita Pemotor Tewas Terpental Setelah Tertabrak Minibus

Peneliti di RSCM dan FK UI menambahkan, terapkan protokol kesehatan COVID-19 seperti memakai masker, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas.

Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan hepatitis akut melalui saluran pernapasan.

Upaya lainnya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan hepatitis akut adalah pemahaman orang tua terhadap gejala awal penyakit misterius ini.

Prof Hanifah menyebutkan secara umum gejala awal penyakit hepatitis akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan.

Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna gelap.

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.

Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran, karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi hepatitis sudah sangat berat.

Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil.

“Bawalah anak-anak kita ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan, jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat," kata dia.

Jika kondisinya sudah berat, Prof Hanifah khawatir paramedis akan kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat.

Baca Juga: Beredar Narasi Menag Yaqut Cholil Qoumas Minta Dana Haji untuk IKN, Kemenag: Itu Fitnah dan Hoaks

"Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil,” kata Prof Hanifah.

Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama yang solid antara orang tua, tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan.

Agar bisa menemukan gejala hepatitis akut sedini mungkin agar anak segera mendapatkan pertolongan medis.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Sehat Negeriku Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler