10 Tradisi Ekstrim di Indonesia

6 Desember 2021, 15:10 WIB
Ilustrasi Pertunjukan debus /dispar.bantenprov.go.id

PORTAL SULUT - Indonesia adalah Negeri memiliki berbagai macam keanekaragaman yang ada di dunia, mulai dari budaya, suku, dan bahasa dari Sabang Sampai Merauke.

Namun Hebatnya semua saling menghormati dan menghargai karena ikatan Bhineka Tunggal Ika. Setiap budaya memiliki tradisi berbeda - beda sesuai adat dan keyakinan masing-masing.

Sebagai warga negara Indonesia tentunya bangga dengan keberagaman dan keunikan serta ciri khas di Negeri ini.

Baca Juga: 7 Mitos Gunung Semeru yang Tak Banyak Diketahui

Melansir dari laman Youtube MG Channel, inilah 10 tradisi budaya di Indonesia yang pasti membuat kita merinding, yuk simak ulasannya.

1. Ikipali
Ikipali adalah ungkapan kesedihan dengan memotong jari. Salah satu suku daerah Papua tepatnya suku Dani memiliki tradisi memotong jari yang disebut ikipali.

tradisi ini terbilang ekstrim yang dilakukan bila ada salah satu anggota keluarga atau kerabat dekat yang meninggal dunia. Seperti suami, istri, Ayah, Ibu, anak, dan adik.

suku Ayah atau Ibu dari anggota keluarga dari suku Dani wajib memotong jarinya sebagai simbol sakitnya saat kehilangan anggota keluarga dan untuk mencegah terulang kembali malapetaka yang telah merenggut nyawa anggota keluarga mereka.

2. Debus
Debus merupakan tradisi yang di gelar di daerah Banten. Kini Debus sering menjadi ajang pertunjukan oleh masyarakat Banten.

Pertunjukan ini terbilang unik dan ekstrim, karena setiap anggota melakukan adegan menusuk perut dengan tombak, menyayat bagian anggota tubuh dengan golok, memakan tampi, menusukan jarum kawat kelidah, kulit pipi, atau anggota tubuh lainnya hingga tembus tanpa mengeluarkan darah.

3. Pukul Sapu
Walaupun berdarah kita tetap ramah, pukul menyapu atau bekupukul menyapu merupakan atraksi unik dari Maluku Tengah.

Tradisi ini biasanya dipentaskan di desa Mamala, dan desa Morela, Maluku Tengah. Pertunjukan ini digelar setiap hari ketujuh Syawal setelah idul fitri.

Baca Juga: Nekat Pakai Jalur Selo, Pendaki Asal Ukraina Sempat Hilang di Gunung Merbabu, Ditemukan Dalam Keadaan Kedingin

Tradisi ini dilakukan oleh anggota desa dengan saling memukul menggunakan Sapu Lidi Hingga berdarah. Tapi hebatnya suasana tetap akrab setelah aktrasi.

Filosofi dari tradisi ini adalah sebagi pengingat pasukan teluka besi sat bertempur mempertahankan benteng kapahaha dari serbuan penjajah.

4. Perang Pandan Makare-Kare
Tradisi ini merupakan bentuk persembahan kepada dewa perang. Di Daerah Bali khususnya terdapat upacara adat yang merupakan bagian sasih sembah yaitu sebuah upacara adat berupa perang dengan menggunakan daun pandan sebagai senjata dan rotan sebagai tameng.

Setiap pemain akan bertarung memukul secara bergantian. Tradisi ini merupakan bentuk pemujaan masyarakat Tenganan kepada Dewa Indra sang Dewa Perang. Karena itulah masyarakat Bali melakukan tradisi ini tanpa rasa dendam.

5. Pasola
Pasola merupakan tradisi asal daerah Sumba. Tradisi ini digelar sebagai upaya perayaan panen dan memulai masa tanam baru, dalam kepercayaan prabu.

Tradisi ini telah diwariskan selama berpuluh puluh tahun lamanya dengan cara berperang menggunakan tombak dan kuda.

Adapun filosofinya, setiap pemain terkena tombak dan berdarah maka darah tersebut bisa menyuburkan tanah yang berarti akan panen dan sukses. Tapi sebaliknya jika ada salah satu pemain yang mati maka korban tersebut berarti mendapatkan hukuman dari para dewa karena telah melakukan suatu pelanggaran atau kesalahan.

6. Passiliran
Ditanah Toraja ada tradisi unik yaitu memakamkan bayi yang meninggal didalam batang pohon Tarra. Pohon ini dianggap suci oleh suku tanah toraja, tapi bayi yang dimakamkan hanya khusus bayi berumur dibawah 6 bulan saja.

Suku Toraja meyakini bahwa bayi yang meninggal sebelum tumbuh gigi adalah bayi masih paling suci sehingga perlu dikembalikan kepada rahim ibunya dengan cara memasukannya kedalam pohon Tarra.

7. Ritual Manene
Tradisi yang satu ini juga berasal dari tanah Toraja, tradisi ini sempat menghebokan pemberitaan dunia yaitu tradisi Manene.

Sebuah ritual permandian, perawatan sampai penggantian baju baru bagi para kerabat terdahulu yang telah meninggal dunia. Setelah itu para mayat akan diarak berkeliling kampung.

Tradisi ini digelar setiap 3 tahun sekali, adapun filosofinya mereka menganggap bahwa jasad orang yang telah meninggal perlu dirawat dan dihormati. Meskipun jasad tersebut sudah tidak berbentuk lagi.

8. Ritual Tiwah
Bagi suku dayak yang menganut kepercayaan agama kaharingan, setelah kematian orang yang meninggal dunia belum bisa masuk langsung kedalam surga. Maka dari itu sebuah proses kematian perlu dilanjutkan dengan ritual lanjutan penyempurnaan agar tidak menganggu ketentraman orang yang masih hidup.

Menurut suku dayak, Ritual Tiwah merupakan prosesi mengantarkan roh leluhur, sanak saudara yeng telah meninggal dunia ke alam baka, dengan cara menyucikan dan memindahkan jasad dari liang kubur menuju tempat bernama Sandung atau Rumah Kecil dengan tidak menyentuh tanah.

9. Kerik Gigi
Setiap wanita pasti ingin dirinya cantik, bagi wanita suku Mentawai kecantikan itu harus siap berkorban dan melewati rasa sakit. Salah satunya adalah proses kerik gigi tanpa alat bius yang dilakukan oleh pimpinan adat.

Filosofinya adalah dengan memodifikasi gigi seperti hiu, tradisi kerik menggambarkan sebagai pengantar jiwa gadis Mentawai menuju kedamaian.

Pesona kecantikan gadis Mentawai muncul dari keyakinan bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan, keinginan jiwa harus sejalan dengan bentuk tubuh.

10. Lamafa
Di daerah lembata Nusa Tenggara Timur, terdapat sebuah tradisi turun temurun yang sudah dikenal di penjuru dunia.

Tradisi tersebut adalah berburu paus biru yang sudah dilakukan sejak abad ke 16. Masa perburuan hiu berkisar dari bulan Mei sampai Oktober.

Bagi Masyarakat Nusa Tenggara Timur berburu paus bukan sekedar sebagai sumber kehidupan mereka menganggap berburu paus adalah bentuk perhelatan besar yang dinikmati oleh orang sekampung.

Baca Juga: Viral Tagar #SAVENOVIAWIDYASARI, Bripda Randy Terancam Dipecat

Sejatinya paus yang diburu hanya bertujuan untuk bertahan hidup, bukan sebuah komoditas dagang untuk diambil keuntungannya.

Maka dari itu pemerintah membolehkan budaya tersebut meski di tentang oleh berbagai aktivis mamalia laut.

Itulah 10 tradisi budaya yang pasti membuat merinding. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita yah****

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler