PORTAL SULUT - Pada 2 Desember 2021, genap 2 tahun PRMN (Pikiran Rakyat Media Network) hadir sebagai ekosistem media nasional berjaringan. Nama Pikiran Rakyat bukanlah pemain baru di industri media.
PRMN mengusung semangat kolaborasi, roh gotong royong,dan sharing economy yang pertama di di industri media di Indonesia. Tak heran, jika jaringan PRMN tumbuh cepat dengan ratusan mitra di seluruh Indonesia.
Dalam waktu 2 tahun PRMN berdiri, ia sudah bermitra dengan sedikitnya 210 situs me
Baca Juga: 2 Tahun PRMN, Content Creator Bisa Hasilkan Pendapatan Sesuai Dambaan
CEO PRMN Agus Sulistriyono mengatakan, saat ini di seluruh jaringan PRMN terdapat 2.500 penulis. "PRMN kami perkenalka
"Kami sudah menggelar pelatihan sampai 30 batch (gelombang) dan dalam satu gelombang terdiri atas 150 peserta," kata dia.
Sementara itu, Abdullah Mu'min, Pimpinan Redaksi Mantra Sukabumi yang merupakan salah satu mitra PRMN mengatakanbahwa sejak bergabung, Mantra Sukabumi sudah merekrut hampir 90 content creator atau penulis.
"Pencapaian penting kami mungkin salah satunya sudah bisa mengikutsertakan content creator atau penulis hampir 90 orang lebih," ujar Abdullah.
Baca Juga: 2 Tahun PRMN, Kokoh dengan Gotong Royong dan Saling Berbagi
Menurut dia, konsep inkubator kemandirian ekonomi PRMN dapat menjaring SDM sebagai salah satu jalan untuk mendapat pekerjaaan agar berpenghasilan
Abdullah berharap ,selepas 2 tahun PRMN berdiri, ia tidak hanya berbisnis di sektor media online, tetapi juga menjadi wadah inkubator di bidang usaha lain.
Agus Sulistriyono menjelaskan, PRMN punya sejumlah perbedaan dengan media berjaringan lain.
"Pertama adalah jumlah kami yang banyak. Karena kami membangun kemitraan ini, kolaborasi ini di setiap kabupaten-kota di seluruh Indonesia," katanya.
Saat ini, PRMN membangun ekosistem media digital yang dipersembahkan untuk kemandirian pemuda di Indonesia, khususnya di bidang content creator berbasis teks, foto, dan video.
Baca Juga: 6 Cara Banyak Uang Tanpa Melakukan Pesugihan, Menurut Primbon Jawa Bisa Kaya
PRMN menyiapkan berbagai penunjang seperti teknologi, infrastruktur, pelatihan, dan mentoring untuk melahirkan pengusaha-pengusaha baru di bidang media digital (mediapreneur).***