EKSLUSIF! Pernyataan Mengejutkan Eks Teroris di Youtube Ganjar Pranowo, Bahan Baku Bom Mudah Didapatkan

8 November 2021, 05:16 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mewawancarai korban bom bunuh diri di Mapolres Solo 5 Juli 2016 dan eks napi teroris di YouTube Ganjar.*/Youtube Ganjar Pranowo /

PORTAL SULUT - Eks teroris pengeboman Surakarta pada Juli 2016 lalu, membongkar aksi-aksi mereka di Youtube Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Dalam Youtube pribadi Ganjar Pranowo, terlihat Bambang selaku petugas korban aksi teroris dan Munir yang merupakan mantan pelaku teroris.

Keterlibatan Munir memang tidak langsung. Sebab ia hanya bertugas mencarikan dana untuk pembiayaan jejaring terorisme yang dikoordinir Bahrul Naim.

Baca Juga: Pimpinan Teroris Poso Ali Kalora Tewas Tertembak, Ini Sepak Terjangnya

Bahkan Munir tidak tahu menahu dengan Nurrahman, pelaku bom bunuh diri yang sempat melukai Bambang ketika bertugas.

Bahkan Munir tidak tahu menahu dengan siapa saja anggota jejaring teroris mereka. Satu-satunya penghubung hanyalah Bahrul Naim.

Munir punya jiwa pemberontak sejak dari bangku SMP. Ia sudah merokok umur 6 tahun lalu mengkonsumsi zat psikotropika ketika SMP.

Lalu setelah lulus SMA, ia belajar desain grafis di suatu kampus di Bogor. Tak dinyana, pimpinan kampus tersebut ternyata adalah tokoh “gerakan”.

Munir berkenalan dengan Islam radikal lewat organisasi Hizbut Tahrir. Namun lama-lama ia jengkel, karena Hizbut Tahrir terlalu banyak wacana tapi miskin aksi.

Sampai suatu ketika, Munir bertemu dengan salah seorang anggota ISIS. Mereka kemudian mulai menyusun rencana untuk melancarkan aksi-aksi teror.

Munir semakin serius ketika ia bertemu Bahrul Naim, koordinator jejaring teroris yang pernah mengorganisir bom bunuh diri di Surakarta 2016 silam.

Mereka mencari dana dengan penipuan digital. Di sana Munir berperan sebagai pencari dan pengelola dana untuk keperluan jejaring teroris.

Dengan aksi skimming serta komersial digital, Munir bisa meraup milyaran rupiah.

“Paling sedikit, sekali saya aksi itu … 15-18 juta,” ujarnya kepada Ganjar Pranowo sebagaimana dilansir Portalsulut.Pikiran-Rakyat.com dari Youtube Ganjar Pranowo yang diunggah pada 5 November 2021.

Baca Juga: 69 Teroris di Makassar dan Merauke Jaringan Villa Mutiara Dipindahkan

Pasca kasus pengeboman Thamrin, Bahrul Naim menelepon Munir. Saat itu Bahrul Naim sedang berada di Suriah.

Mereka pun berdiskusi menyusun strategi, mencanangkan aksi yang tidak mengulangi kasus Thamrin di mana banyak teman-teman mereka yang ditangkap.

“Dan yang terpikir oleh kita saat itu, bagaimana kalau kita bikin aksi yang pelakunya adalah perempuan,” ungkap Munir yang membuat Ganjar Pranowo mengangguk anggukan kepala.

Mereka bahkan pernah berhasil merekrut perempuan sebagai anggota aksi terorisme.

Namun akhirnya ia mengundurkan diri, padahal ia yang menawarkan diri. Perempuan tersebut tidak lain tidak bukan adalah mantan istri Munir.

Ketika Munir baru pulang dari Batam, ia lalu menyampaikan kepada sang istri kalau mereka akan membuat aksi. Targetnya istana presiden. Ganjar Pranowo terbelalak kaget mendengarnya.

“Pada saat itu, kita ngobrol-ngobrol. Dia langsung bilang. ‘Bagaimana kalau saya saja yang melakukan itu?’” kenang Munir.

Pada saat itu Munir menganggap itu adalah bagian dari jihad. Dan orang yang jihad tidak boleh dihalangi—siapapun itu.

Munir pun mengalahkan ego untuk suami, untuk membantu istrinya hendak melakukan aksi bom bunuh diri.

Bahrul Naim pun langsung menyiapkan bahan baku bom lalu Munir menyediakan dana. Dananya sendiri murah. Sekitar 13 juta.

Mereka memakai bom cair. Bahan-bahan bakunya bahkan bisa dicari di toko-toko yang ada.

Nah, bagi yang ingin melihat langsung wawancara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan korban bom bunuh diri di Mapolres Solo serta eksi Napi teroris bisa KLIK DISINI***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler