Pimpinan Teroris Poso Ali Kalora Tewas Tertembak, Ini Sepak Terjangnya

18 September 2021, 20:44 WIB
Ali Kalora /Youtube/youtube


PORTAL SULUT - Breaking News. Pimpinan teroris Poso, Ali Kalora dikabarkan tewas.

Kontak tembak antara Satuan tugas Madago Raya dan kelompok Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Poso kembali terjadi di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu 18 September 2021.

Informasi yang diterima Dalam kontak tembak tersebut menewaskan dua orang teroris Poso, salah satunya adalah pimpinan teroris Poso, Ali Ahmad alias Kalora dan satu orang anggotanya yakni Jaka Ramadhan.

Baca Juga: 69 Teroris di Makassar dan Merauke Jaringan Villa Mutiara Dipindahkan

"DPO diduga Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, saat ini dalam perjalanan menuju TKP," jelas Danrem 132 Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf seperti dikutip dari Antara.

Kontak tembak terjadi pada Sabtu sekitar pukul 17:20 Wita di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto yang dikonfirmasi mengatakan belum memperoleh informasi dan kepastian terjadinya baku tembak di wilayah itu.

"Belum dapat informasinya, ini saya baru mau cari informasi dan kepastiannya. Belum ada yang bisa dihubungi untuk memastikannya kebenaranya," ucap Didik via telepon, Sabtu 19 September 2021.

Dikutip dari insulteng dalam judul Ali Kalora Diduga Tewas Tertembak di Parigi Moutong, Ini Sepak Terjangnya di Dunia Terorisme!, Ali Ahmad yang lebih dikenal dengan nama Ali Kalora, adalah seorang militan Islam Indonesia dan merupakan pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) menggantikan Santoso.

Ia diduga bersembunyi di hutan belantara di sekitar Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah bersama dengan sisa kelompok MIT.

Setelah Santoso tewas pada tanggal 18 Juli 2016, dirinya diduga menggantikan posisi Santoso sebagai pemimpin di kelompok MIT bersama dengan Basri.

Baca Juga: 10 Teroris Merauke Diduga Telah Melakukan Baiat ke ISIS

Setelah Basri ditangkap oleh Satgas Tinombala, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian menetapkan Ali Kalora sebagai target utama dari Operasi Tinombala.

Ali lahir di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso. Ia memiliki seorang istri yang bernama Tini Susanti Kaduka, alias Umi Farel.

Nama "Kalora" pada namanya, diambil dari desa tempatnya dilahirkan, sehingga nama Ali Kalora sering kali digunakan di media massa.

Ali Kalora merupakan salah satu pengikut senior Santoso di kelompok Mujahidin Indonesia Timur.

Setelah kematian Daeng Koro—salah satu figur utama dalam kelompok MIT, Ali dipercayakan untuk memimpin sebagian kelompok teroris yang sebelumnya dipimpin oleh Daeng Koro.

Faktor kedekatannya dengan Santoso dan kemampuannya dalam mengenal medan gerilya membuat ia diangkat menjadi pemimpin.(situr wijaya)***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler