Jakarta Rusuh! Mengenang Peristiwa 22 Mei 2019 Usai Pengumuman Hasil Pemilu

22 Mei 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi kerusuhan/Unsplash/Ignacio Amenabar /


PORTAL SULUT - Berbagai peristiwa terjadi pada tanggal 22 Mei.

Dalam catata sejarah Indonesia, 22 Mei ada beberapa kejadian, diantaranya tahun 2006 lalu merupakan awal pelaksanaan Ujian Nasional SMP/MTs tahun ajaran 2005/2006 di Indonesia.

Selain itu, adalah peristiwa pada tahun 2019 saat sejumlah masyarakat kecewa dengan pengumuman hasil pemilu 2019. Saat itu terjadi kerusuhan di Jakarta.

Baca Juga: Gelar Aksi di Depan Kedubes AS, Belasan Kader HMI Diamankan Polisi

Kerusuhan yang terjadi selama 2 hari yakni tanggal 21 dan 22 Mei 2019.

Sejumlah massa bentrok dengan aparat di sejumlah titik sekitar Sarinah, Tanah Abang, dan Sabang.

Aksi bermula dari unjuk rasa para pendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Uno di depan kantor Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), Sarinah, Jakarta Pusat.

Pasangan tersebut kalah dari Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Aksi demonstrasi awalnya berlangsung tertib hingga menjelang malam. Massa melakukan aksi damai.

Namun keributan terjadi saat aksi berlangsung malam hari.

Usai Salat Tarawih berjamaah, pihak kepolisian mengimbau agar massa aksi membubarkan diri secara tertib. Para massa aksi pun menyambut imbauan tersebut dengan baik, sebelum membubarkan diri mereka bersalaman dengan kepolisian yang berjaga di depan Kantor Bawaslu.

Satu per satu massa aksi pun membubarkan diri kembali ke rumah. Kondisi masih berjalan tertib, damai dan kondusif.

Namun tiba-tiba pukul 23.00 WIB, ada sekelompok massa misterius datang menuju depan Kantor Bawaslu.

Mereka langsung melakukan aksi anarkis dan provokatif dengan merusak pagar kawat yang dipasang oleh petugas.

Baca Juga: Persoalan Sepele, Sopir Angkot Dibakar Hidup-hidup

Polisi pun mendorong massa hingga ke Jalan Sabang dan Wahid Hasyim. Massa tersebut melempari batu, petasan, hingga bom molotov ke arah para petugas.

Sekira pukul 2.45 WIB, polisi telah berhasil mengurai massa yang sebelumnya rusuh di sekitar Kantor Bawaslu. Namun, tiba-tiba muncul massa baru misterius.

Pukul 3.00 WIB muncul massa baru sekitar 200 orang berkumpul di KS Tubun, Jakarta Barat.

Polisi pun memberikan imbauan untuk membubarkan diri. Namun, massa tersebut justru melakukan penyerangan ke arah asrama Mabes Polri di Petamburan dengan bom molotov, petasan dan botol.

Petugas di asrama berusaha mengurai massa dengan menembakkan gas air mata, massa terus merangsek masuk ke dalam asrama Brimob. Puluhan mobil yang terparkir baik kendaraan dinas maupun pribadi dibakar.

Total ada 11 mobil pribadi dan tiga mobil dinas yang terbakar. Sementara itu ada 11 unit mobil yang mengalami kerusakan.

Pukul 05.00 WIB, Polisi mengamankan 11 orang diduga provokator di lokasi tersebut. Sejumlah orang yang terluka pun langsung dievakuasi.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler