Pelajaran Agama dan Pancasila Tetap Ada Dalam Peta Jalan Pendidikan

10 Maret 2021, 18:16 WIB
Kepala Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hendarman/ANTARA/HO-Kemendikbud/ANTARA /

PORTAL SULUT – Pada Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 saat ini sedang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI.

Pada Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 tercantum tujuan membangun profil Pelajar Pancasila sebagai SDM Unggul.

Diantara profil tersebut adalah pelajar yang “Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia”.

Dikutip dari laman resmi Kemendikbud, Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud, Hendarman menyebutkan, pengembangan SDM unggul harus bersifat holistik dan tidak terfokus kepada kemampuan kognitif saja.

Baca Juga: Penuhi Panggilan Kepolisian, Ini Pernyataan Rizky Billar Tentang Kasus Kerumunan

Selain kompetensi abad 21, Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 dirancang agar ekosistem pendidikan mampu menghasilkan anak-anak Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.

“Agama sangat esensial bagi kita, bangsa Indonesia dan karenanya kami refleksikan pada profil Pelajar Pancasila. Kemendikbud tidak pernah berencana menghilangkan pelajaran agama. Pelajaran agama akan tetap ada,” tegas Hendarman yang juga Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud dikutip dari www.kemdikbud.go.id pada Rabu 10 Maret 2021.

Menanggapi dokumen Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 yang beredar di tengah masyarakat, Hendarman mengakui bahwa sejauh ini, hanya ada satu rancangan atau draf Peta Jalan Pendidikan yang sudah pernah dibuat dan dokumen tersebut bukanlah dokumen final.

”Dapat dilihat pada keterangan di setiap halaman bahwa dokumen tersebut masih berupa draf. Substansinya belum lengkap, sehingga tidak dapat dikatakan dokumen final,” terang Hendarman.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem: Setelah Vaksinasi Sekolah Lakukan Pembelajaran Tatap Muka

Melanjutkan penjelasannya, Hendarman menyebutkan Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 mulai disusun atas masukan yang sangat positif dari Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

“Dalam perjalanannya, Kemendikbud telah bertemu dan meminta masukan kepada lebih dari 60 pihak, yakni organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, organisasi keagamaan, asosiasi profesi, institusi pendidikan, organisasi multilateral, dan lain sebagainya,” terangnya.

Hendarman menambahkan, saat ini status Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035 masih berupa rancangan yang terus disempurnakan dengan mendengar dan menampung masukan serta kritik membangun dari berbagai pihak.

Baca Juga: TERBARU! Ini Jadwal Seleksi Guru Honorer PPPK 2021

Kemendikbud mendengarkan dan menindaklanjuti kritik yang membangun. “Semua masukan yang sangat baik, termasuk penambahan kata-kata ‘agama’ secara eksplisit akan dipertimbangkan termuat pada pengembangan Peta Jalan Pendidikan selanjutnya,” ujar Hendarman.

Hendarman mengungkapkan, Kemendikbud menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas atensi berbagai kalangan demi penyempurnaan Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 ini dan akan terus menyampaikan perkembangan terkait penyusunannya.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler