Kemenkes Bersama Pemda Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19 Pasca Libur Nataru

30 Desember 2020, 14:17 WIB
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. /Tangkapan Layar YouTube.com/Sekretariat Presiden

PORTAL SULUT - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan antisipasi lonjakan penyebaran virus COVID-19 pasca libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Kita ingin memastikan bahwa seluruh infrastruktur kesehatan di seluruh kota-kota besar yang taraf infeksinya tinggi itu siap, dan kami akan bekerja keras di liburan akhir tahun ini untuk memastikan bahwa ini siap,” ujarnya, seperti dikutip Portal Sulut dari Setkab.go.id. Selasa 29 Desember 2020.

Budi menambahkan bahwa Kemenkes juga melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah dalam mengantisipasi lonjakan ini.

Baca Juga: Mensos Risma Ingatkan Dana Bansos Tidak Untuk Beli Rokok

“Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan pemerintah daerah memastikan bahwa rumah sakit kita siap, ruang isolasinya cukup, ranjangnya cukup, ICU-nya cukup, dokternya juga cukup, perawatnya ada, obatnya siap, alat pelindung dirinya siap, dan sebagainya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Menkes mengimbau agar masyarakat yang sedang atau hendak berlibur untuk mengurangi mobilitas sesudah libur panjang guna mengurangi infeksi virus COVID-19.

“Alangkah baiknya bila setelah kita pulang nanti atau selama kita juga mempersiapkan untuk masuk kerja nanti kita lebih banyak melakukan pekerjaan di rumah, kita mengurangi mobilitas kita bergerak selama 5-10 hari,” tuturnya.

Baca Juga: Tahun 2021, 10 Juta KPM Akan Terima Bantuan PKH

Dalam keterangan persnya, Menkes juga menyampaikan mengenai varian baru Virus Corona yang muncul di Inggris. Strain yang dinamai B117 atau N501Y ini, imbuhnya, adalah mutasi dari virus SARS-cov-2.

Menkes mengatakan, berdasarkan informasi dari para ahli, strain baru virus COVID-19 ini memang terbukti lebih mudah menular namun demikian tidak terbukti berakibat lebih parah atau fatal.

Strain ini juga dapat dideteksi dengan alat deteksi yang ada sekarang, termasuk swab antigen dan swab PCR.

Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 Dilakukan Bertahap, Pertama untuk 1,3 Juta Tenaga Kesehatan

Menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan keberadaan varian ini di Indonesia.

Menkes menjawab perlu dilakukan whole genome sequencing untuk mendeteksi hal tersebut. Kemenkes akan bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi untuk melakukannya.

“Kami akan mengoordinasikan beberapa lab, mungkin ada sekitar 11 dari 12 lab di Indonesia, bersama Menteri (Ristek/Kepala) BRIN, yang memiliki kemampuan untuk genome sequencing, untuk bekerja sama, bertukar informasi dan proses kerja. Kami juga akan memastikan bahwa rumah sakit-rumah sakit rujukan yang banyak pasien COVID-19-nya mengirimkan sampelnya secara rutin ke jaringan lab ini,” ujarnya.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Minta Bantuan Sosial Dikirim ke Rekening Penerima

Menkes juga memastikan untuk melakukan rutin genome sequencing untuk melihat apakah ada strain baru dan akan selalu bekerja sama dengan lab-lab internasional yang rutin melakukan genome sequencing untuk melihat dan mengetahui pola penyebarannya di dunia.

Mengakhiri keterangan persnya, Menkes kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Tetap memakai masker, itu yang paling-paling utama; rajin mencuci tangan; dan selalu menjaga jarak,” pungkas Menkes. ***

Editor: Ainur Rofik

Sumber: Setkab

Tags

Terkini

Terpopuler