21 Hari Menuju Ramadhan 2024, Ini Resiko Jika Tak Bayar Hutang Puasa Ramadhan kata Ustadz Adi Hidayat

- 17 Februari 2024, 09:39 WIB
21 Hari Menuju Ramadhan 2024, Ini Resiko Jika Tak Bayar Hutang Puasa Ramadhan kata Ustadz Adi Hidayat
21 Hari Menuju Ramadhan 2024, Ini Resiko Jika Tak Bayar Hutang Puasa Ramadhan kata Ustadz Adi Hidayat /

Artinya: "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Puasa yang ditinggalkan sampai tiba Ramadan berikutnya, dan dilakukan tanpa alasan yang sah maka hukumnya haram atau berdosa.

Sedangkan jika penangguhan tersebut diakibatkan lantaran udzur yang menghalanginya seperti sakit, maka tidak berdosa.

Kapan batas akhir puasa qadha Ramadhan?

Batas waktu Puasa Qadha adalah sebelum satu atau dua hari terakhir bulan Sya'ban.

Sebaiknya tak membayar utang puasa terlalu mepet dengan penetapan Bulan Ramadan karena hari terakhir di Bulan Syaban itu disebut sebagai hari syak atau hari yang meragukan.

Umat muslim dianjurkan untuk meng-qadha puasa sesegera mungkin dengan mempertimbangkan hari esok adalah sebuah misteri sehingga kita tak pernah tahu, kapan ajal menjemput.

Meski begitu ada aturan dalam mengerjakan puasa qhada yaitu tidak boleh dilakukan pada hari-hari tertentu seperti Idul Fitri, Idul Adha dan hari tasyrik yaitu tanggal 11-13 bulan Dzulhijah. Selain hari yang disebutkan di atas, puasa qadha dapat dilakukan di hari apa saja, baik itu secara acak, selang-seling, maupun berurutan.

Baca Juga: Mumpung Masih Diberi Kesempatan, Ini Aturan Kewajiban Bayar Hutang Puasa Ramadhan atau Puasa Qadha

Kewajiban Membayar Puasa dan Fidyah

Orang yang tidak mengganti puasa hingga Ramadan tiba, maka wajib wajib mengganti puasa dan membayar fidyah sebesar satu mud dikalikan jumlah hari utang puasa.

Satu mud setara dengan 543 gram menurut Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah. Sementara menurut Hanafiyah, satu mud seukuran dengan 815,39 gram bahan makanan pokok seperti beras dan gandum.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x