Berpuasa Tapi Tidak Shalat! Apakah Puasanya Diterima atau Tidak? Ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat

- 7 April 2023, 04:00 WIB
Berpuasa Tapi Tidak Shalat! Apakah Puasanya Diterima atau Tidak? Ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat
Berpuasa Tapi Tidak Shalat! Apakah Puasanya Diterima atau Tidak? Ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat /

PORTAL SULUT - Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang penuh rahmat dan berkah, sehingga bulan ini sangat ditunggu-tunggu bagi umat muslim di seluruh dunia.

Pasalnya Bulan Ramadhan menawarkan pahala yang berlipat-lipat dan merupakan bulan pengampunan dosa bagi umat muslim.

Lantas bagaimana jika di bulan Ramadhan seseorang menjalankan puasa tapi tak shalat, apakah puasa mereka diterima atau tidak?

Baca Juga: Jadi Kalimat Penambah Rezeki, Perbanyak Ucap Kalimat Ini Tiba Waktu Subuh kata Buya Yahya

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Portal Sulut mengutip dari sebuah buku yang berjudul umat bertanya ustadz Adi Hidayat menjawab, yang diterbitkan Hikam Pustaka.

Dalam buku tersebut Ustadz Adi Hidayat menjawab secara tegas. "Orang yang berpuasa jika tidak shalat maka puasanya tidak diterima," kata Ustadz Adi Hidayat.

Lebih lanjut Ustadz Adi Hidayat menegaskan, jangankan tidak shalat, perbuatan yang lebih sepele dari itu saja, misalnya berkumur lalu airnya tertelan dengan sengaja saja, maka puasanya tidak diterima karena batal.

"Apalagi meninggalkan shalat maka puasanya tidak ada gunanya," tegas Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Apakah Sholat Sah Meski Menggunakan Parfum yang Mengandung Alkohol? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Demikian pula jika seseorang berpuasa, tetapi lisannya berkata kotor maka Allah tidak butuh puasanya.

Kata Ustadz Adi Hidayat, di dalam Shahih Al Bukhari pada Khitabush Syiam Nabi Bersabda:

"Dari Abu Hurairah berkata:  Rasulullah bersabda puasa itu perisai maka (orang-orang berpuasa) jangan mengucapkan kata-kata kotor,"

Puasa yang benar akan memberikan perisai kepada orang yang menjalankannya dari kemaksiatan. "Jadi harus mengetahui tata cara puasa yang benar menurut fikih puasa, lalu menjaganya dari mulai niat di waktu sahur sampai berbuka diwaktu Magrib," ujar Ustadz.

Baca Juga: Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat, Hukum Wudhu di Dalam Kamar Mandi Jika ada Closet

Kemudian orang-orang berpuasa dilarang mengucapkan kata-kata kotor, karena puasanya akan sia-sia belaka dan tidak mendatangkan pahala.

Ustadz Adi Hidayat memaparkan ada dua hal yang menyebabkan puasanya akan sia-sia, yaitu

Pertama, Mubthilat yaitu sesuatu yang membatalkan puasanya langsung.

Kedua Mufsidat, yaitu sesuatu yang merusak puasa.

Baca Juga: Ketika Gunung Berjalan dan Harimau Masuk Kebun Binatang, Apa Artinya Menurut Mbah Moen?

Kadang- kadang, kata Ustadz Adi Hidayat, orang hanya fokus pada Mubthilat. Hal-hal yang membatalkan puasa secara langsung, misalnya makan dan minum, melakukan hubungan suami istri.

"Tetapi orang sering mengabaikan yang merusak puasa dan ini sangat berbahaya," tandasnya.

Ustadz Adi Hidayat menambahkan Mufsidat atau hal-hal yang merusak puasa, contoh ghibah.

Perbuatan-perbuatan yang merusak puasa tersebut akan mengurangi pahala puasa bahkan bisa-bisa pahalanya sudah habis, "Justru dosanya yang bertambah," terang ustadz.

Baca Juga: Ijazah Amalan Rezeki Guru Mbah Moen, Habib Salim Asyatiri, Pagi-pagi Kerjakanlah

Jadi kesimpulannya,  jika anda berpuasa hal pertama yang harus Anda lakukan terlebih dahulu adalah melaksanakan shalat, maka jaga Mubthilat puasa.

Kedua jika hal tersebut sudah dilakukan maka ingatlah untuk menjaga diri dari hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasa, karena banyak orang tidak sadar melakukan perbuatan Mubthilat, kata Ustadz Adi Hidayat.

Semoga kita terhindar dari perbuatan itu saat menjalankan puasa.***

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x