Lanjut Gus Baha menjelaskan, lal ini dikatakan, Ka’ab Al-Akhbar, yaitu diantara ciri umat Nabi Muhammad SAW, adalah mereka setiap melakukan satu kebaikan menunggu kebaikan yang lain.
“Makanya ketika Ka’ab Al-Akhbar ditanya sahabat Umar, apa sifat umat Nabi Muhammad yang ada di kitab Taurat. Masyhur itu di hadist-hadist, mereka adalah umat yang setelah melakukan satu kebaikan menunggu kebaikan yang lain,” jelas Gus Baha.
Sehingga kata Gus Baha, saat ibadah sholah misalnya Subuh, maka pikiran kita menunggu sholat Dzuhur.
“Dzuhur selesai, menunggu sholat Ashar. Sehingga kita pas mati di antara itu, maka status kita adalah pelaku sholat Dzuhur yang sedang menunggu sholat Ashar,” ungkap Gus Baha.
Menurut Gus Baha, sebagai umat dalam melakukan kebaikan harus menuggu kebaikan lain.
“Kamu kan tidak, hidup tidak berani mati, belum kaya kok mati. Berarti statusmu adalah penunggu kaya,” ujarnya.***