Maka bagaimana itu bisa disebut haram, padahal musik tersebut berisi sholawat.
Jika dikatakan melupakan, bagaimana bisa begitu karena justru dari iringan musik itu seseorang bisa ingat terhadap Allah.
Tapi kecintaan kepada Nabi dengan harus bersholawat diiringi musik, itu juga dipertanyakan.
Baca Juga: Kemiskinan Urung Mendekat Hanya Karena Ibadah Ini, Gus Miftah: Rejeki Mengalir
Sebab untuk beribadah, mengingat Allah dan Rasulullah tidak harus menggunakan musik.
“Akhirnya ulama seperti saya diam kalau ditanya musik haram. Kata Imam Nawawi, pokoknya bilang haram dulu,” tutur Gus Baha.
Imam Nawawi, ulama asal Suriah juga menyebutkan bahwa musik seringkali dijadikan medianya orang fasiq (keluar dari ketaatan).
Maka dalam menggunakan musik sehari-hari, kita tidak boleh terlena sehingga melupakan kewajiban sebagai manusia.
Baca Juga: Meskipun Ringan di Lisan Namun Malaikat Paling Suka Dengan Ucapan Ini Ungkap Gus Baha
Lebih baik jika kita mendengarkan musik yang bernafaskan Islam, untuk mengiringi aktivitas sehari-hari.