“Tentu cara Allah, paling benar. Bagaimanpun saya satu kawasa, kalu darurat saya bisa menolong, kalau yang jauh kan tidak bisa, tapi mereka tidak pernah salah, kan jauh,” terang Gus Baha.
Mereka yang jauh inilah, yang salah menurut Allah, sebab di luar jalur kebenaran.
“Itulah alasan, mengapa nabi disalahkan oleh Allah. Nabi menyambut tamu Quraisy dan mengabaikan Abdullah Ibnu Ummi Maktum, karena dia orang buta, disalahkan oleh Allah, tapi kesalahan yang berada dalam jalur,” jelas Gus Baha.
Makanya salah itu ada dua, ada salah karena memang keluar dari dairotul amri dan ada yang di dalam jalur.
“Misalnya, kayak kalian ini yang ngaji pada saya, yang tidak ikut ngaji, tidak akan salah, justru yang mengajilah yang bisa salah, entah itu karena mengantik atau tidak mendengarkan, tapi setidaknya ngaji,” ujar Gus Baha.***