"Kejang-kejangnya itu antara betis ditempel-tempelkan ke betis," kata Gus Baha.
Baca Juga: Awas! Peringatan dr. Zaidul Akbar: Tepung Terigu Berbahaya bagi Kesehatan Reproduksi dan Pencernaan
"Rata-rata betis ditempelkan, digesek-gesekkan," sambungnya.
Gus Baha mengataka jika tanda-tanda seperti itu terlihat pada seseorang maka sudah hampir dipastikan orang tersebut akan menghadapi kematian.
"Jika sudah begitu maka alamat akan meninggal," kata Gus Baha.
Namun, tak sedikit ulama yang memaknai jika kejang pada betis itu bukanlah terjadi pada fisik.
Baca Juga: Boyong Anak, Cucu, Sampai Cicit ke Negeri Surga, Gus Baha: Baca Surah Pendek 40 Kali Setiap Hari
"Meskipun ulama memaknainya bukan fisik," kata Gus Baha.
Gus Baha menjelaskan saat nyawa berada di tenggorokan, itulah saat terkahir seseorang untuk bertaubat, karena jika lewat dari itu maka pintu taubat sudah tertutup.***