Benarkan Tidak Boleh Potong Kuku dan Rambut Sebelum Kurban Idul Adha? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

- 8 Juli 2022, 07:05 WIB
 Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat /Tangkap layar youtube/Adi Hidayat Official

PORTAL SULUT - Benarkah tidak boleh potong kuki dan rambut sebelum kurban? Ini penjelasan Ustadz Adi Hidayat.

Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hukum larangan potong kuku dan rambut bagi orang yang akan melakukan kurban Idul Adha.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan larangan potong kuku dan rambut sebelum berkurban adalah hadist sahih.

Baca Juga: Kasus Penyakit Kuku dan Mulut Menyebar di Seluruh Wilayah di Tiga Provinsi Ini

Namun, masih banyak orang yang belum mengetahui mengapa potong kuku dan rambut sebelum melakukan kurban Idul Adha dilarang.

Menurut Ustadz Adi Hidayat larangan potong kuku dan rambut sebelum kurban memiliki alasan yang mulia.

Dikutip portalsulut pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube ceramah pendek diunggah pada 7 Agustus 2017, berikut ini penjelasan Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menyebut larangan potong kuku dan rambut sebelum kurban Idul Adha ada dalam hadist yang sahih.

Larangan potong kuku dan rambut yang dimaksud ada dalam hadist Muslim nomor 1977 bab 39 kata Ustadz Adi Hidayat.

“Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijah (1 Dzulhijah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berqurban.” kutip Ustadz Adi Hidayat.

Hadist tersebut menjelaskan tentang hukum potong rambut dan kuku sebelum melakukan kurban Idul Adha.

Sehingga kata Ustadz Adi Hidayat jika Anda berniat akan memotong hewan kurban, maka jangan potong kuku dan rambut dulu.

"Jika Anda berkeinginan kurban, maka jangan sekali-kali memotong atau menyentuh kuku dan rambut yang melekat pada tubuh," ungkap Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan larangan potong kuku dan rambut bagi orang yang akan melakukan kurban, adalah sunnah.

Lantas, kapan larangan potong kuku dan rambut sebelum kurban itu berlaku?

Ustadz Adi Hidayat menyebut waktu berlakunya hukum larangan potong kuku dan rambut adalah awal dzulhijah.

"Masuk awal 10 dzulhijah," kata Ustadz Adi Hidayat.

Dalam memahami hadist larangan potong kuku dan rambut ini kata Ustadz Adi Hidayat berlaku sejak diniatkan untuk kurban.

Efektif larangan ini berlaku jika sudah masuk awal 10 dzulhijah dan sudah berniat untuk kurban.

"Maka hukum untuk tidak potong kuku dan rambut berlaku saat itu," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Sejak kurban Idul Adha diniatkan maka disitulah hukum larangan potong kuku dan rambut berlaku kata Ustadz Adi Hidayat.

Hal ini dikarenakan hukum alam berlaku pada niat kata Ustadz Adi Hidayat.

Selanjutnya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan faedah larangan potomg kuku dan rambut sebelum kurban.

Bukan tanpa tujuan larangan potong kuku dan rambut sebelum kurban.

Para ulama menafsirkan larangan potong kuku dan rambut ini memiliki keistimewaan.

Baca Juga: Inilah 5 Gejala Asam Urat yang Jarang Disadari, Begini Penjelasan dr. Ema Surya Pertiwi

"Sekiranya Allah berkenan mengampuni dosa orang bersangkutan (orang yang melakukan kurban) dari rambut paling atas sampai ujung kuku paling bawah," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan rambut dan kuku adalah bagian tubuh yang banyak melakukan perbuatan dosa.

Menurut Ustadz Adi Hidayat dikhawatirkan kuku dan rambut yang menjadi jejak dosa tersebut terlepas dari tubuh sebelum Allah mengampuni dosa-dosannya.

Ustadz Adi Hidayat pun menyebut bahwa larangan potong rambut dan kuku adalah sunnah, bukan wajib.

"Jadi kalau Anda potong pun tidak dosa, akan tetapi Anda kehilangan pahala kebaikan," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Itulah penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang hukum larangan potong kuku dan rambut bagi orang-orang yang akan melakukan kurban Idul Adha.

Semoga bermanfaat.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x