Apa Itu Puasa Tarwiyah? Berikut Adalah Cerita Singkat Apa Dan Bagaiman Puasa Tarwiyah Itu

- 7 Juli 2022, 04:46 WIB
 Apa Hukum Puasa Tarwiyah? Berikut Penjelasannya
Apa Hukum Puasa Tarwiyah? Berikut Penjelasannya /pixabay/mohammed_hassan/

PORTAL SULUT – Dibulan Djulhijjah ada yang namanya puasa Tarwiyah.

Yaitu puasa yang bisa dilakukan pada delapan hari pertama dalam bulan Djulhijah.

Dilansir dari sebuah Instagram resmi nuonline_id yang diunggah pada Rabu 06 Juli 2022, yang berjudul “Tarwiyah”.

Baca Juga: Kapan Waktu Puasa Sunnah Tarwiyah? Inilah Hari Yang Tepat Untuk Puasa Tarwiah Beserta Doa Sebagai Niat Puasa

Imam Fakhruddin Ar-Razi (544-606 H) dalam salah satu master piece-nya mengatakan bahwa hari Tarwiyah merupakan hari kedelapan Djulhijjah.

Yang dimana mempunyai makna berpikri atau merenung. Karenanya, hari Tarwiyah identik dengan keadaan berpikir.

Yang dimaksud dengan berpikir dalam Tarwiyah yaitu berpikir atau merenung dengan atau tentang peristiwa yang masih dipenuhi dengan keraguan.

Imam Fakhruddin Ar-Razi mengutip dari beberapa pendapat ulama besar perihal alasan dibalik penamaan hari tersebut dalam kitabnya.

Artinya, “Ada tiga pendapat dibalik penamaan hari Tarwiyah.

1. Karena Nabi Adam as.

Disaat Nabi Adam as. diperintah untuk membangun sebuah rumah, maka ketika dia membangun sebuah rumah ia berpikir dan berkata :

“Tuhanku, sesungguhnya bahwa setiap orang yang bekerja akan mendapatkan upah, maka apa upah yang akan saya dapatkan dari pekerjaan ini?, Allah menjawab, ‘Ketika engkau melakukan thawaf ditempat ini, maka aku akan mengampuni dosa-dosamu pada putaran pertama thawafmu’. Lalu Nabi Adam as. Memohon kembali ‘tambahkan (upah)ku’. Allah menjawab ‘saya akan memberikan ampunan untuk keturunanmu apabila thawaf disini’. Lalu Nabi Adam as. Memohon kembali ‘tambahlan (upah)ku’. Allah menjawab ‘saya akan mengampuni (dosa ) setiap orang yang memohon ampunan saat thawaf dari keturunanmu yang mengesakan (Allah)”.

Baca Juga: Dzikir Ampuh dari Gus Baha, Setara dengan Berdzikir Sepanjang Malam serta Ajaran Rasulullah

2. Karena Nabi Ibrahim as.

Sesungguhnya Nabi Ibrahim as. Pernah bermimpi ketika sedang bermimpi tidur dimalam Tarwiyah, seakan hendak menyembelih anaknya.

Maka ketika waktu pagi datang, Nabi Ibrahim as. berpikir apakah mimpi itu dari Allah SWT atau dari setan?

Ketika malam Arafah mimpi itu datang kembali dan diperintahkan untuk menyembelih, kemudian Nabi Ibrahim as. Berkata : “saya tahu wahai tuhanku, bahwa mimpi itu dari-Mu” .

3. Penduduk Mekkah

Sesungguhnya penduduk mekkah keluar saat hari Tarwiyah menuju Mina, kemudian mereka berpikir tentang doa-doa yang akan mereka panjatkan pada keesokan harinya dihari Arafah.

(Fakhruddin Ar-Razi, Tafsir Mafatihul Ghaib, [Bairut, Darul Fikr:2000], juz V, halaman 324). ***

 

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x